BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Kepala Desa (Kades) Rindu Hati, Sutan Mukhlis dimintai keterangan oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Bengkulu, Selasa (12/11). Sutan dimintai keterangan terkait meninggalnya satu orang mahasiswi asal IAIN Bengkulu saat melakukan kegiatan dasar (Diksar) Mapala di lokasi Perkemahan Batu Odod, Desa Rindu Hati, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, Selasa (22/10).
Dari pengakuan Sutan, dirinya dimintai keterangan terkait izin pelaksanaan kegiatan Diksar tersebut. Sebelum kegiatan berlangsung, kades sudah menyetujui Diksar dilakukan di Batu Odod, karena syarat sudah terpenuhi. Salah satu syarat yang terpenuhi sudah ditanda tangani dekan atau rektor universitas terkait.
\"Kita beri izin karena syaratnya sudah ada. Setelah izin dari kita, mereka kemudian meminta izin ke Polsek Taba Penanjung,\" jelas Sutan.
Terkait penyebab meninggalnya mahasiswi bernama Sari Nurul Hidayah tersebut, Sutan tidak tahu secara pasti. Dari informasi yang didapat Sutan, sebelum meninggal korban sempat pingsan diduga akibat keletihan.
Lokasi Diksar Mapala sekitar 5 kilometer dari desa Rindu Hati sehingga warga sekitar tidak tahu pasti penyebab meninggalnya mahasiswi tersebut. Setelah kejadian tersebut perangkat desa menutup tempat lokasi perkemahan Batu Odod. Sutan mengaku tidak akan menutup lokasi tersebut selama pelaksanaannya sesuai standar operasional prosedur. \"Kalau penyebabnya tidak tahu, tetapi dari cerita warga katanya keletihan. Tidak ditutup selama digunakan sesuai aturan dan pelaksanaannya sesuai SOP,\" pungkas Sutan.(167)