LEBONG, Bengkulu Ekspress – Efisiensi pembayaran Tunjangan Kinerja (Tukin) kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang selama ini bisa dimanipulasi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong akan mengintegritaskan 3 aplikasi (e-Absensi, e-Kinerja dan e-Tukin) dalam satu koneksi.
Penerpan sendiri akan dilaksanakan mulai tahun 2020 mendatang. Dimana, untuk mewujudkannya, Pemkab Lebong melalui pos Dinas Komunikasi, Informatika, Statsitik dan Persandian (Diskominfo-SP), telah menguuslkan anggaran sebesar Rp 1,2 miliar didalam rancangan Anggaran Pendapatan belanja Daerah (APBD) Lebong tahun 2020.
Kepala Diskominfo-SP Kabupaten Lebong, Donni Swabuana St MSi, mengatakan bahwa dalam menjalankan 3 aplikasi tersebut, nantinya setiap organisasi Perangkat Daerah (OPD), akan ditempatkan absensi sidik jari yang terkoneksi dengan jaringan internet.
“Terhubung dengan sofwer yang ada di Diskominfo-SP,” jelasnya, kemarin (07/11).
Sementara untuk laporan kinerja para ASn, nantinya akan dibuat berbasis website. Dimana dalam menyampaikan laporan, seluurh ASN bisa melaporkannya secara langsung melalui handphone android atau bisa langsung melalui website yang telah disiapkan. “Nanti laporan seluruh ASN akan bisa masuk dan diketahui,” sampainya.
Dengan laporan absensi dan kinerja yang telah ada, nantinya akan langsung digabungkan dengan sistem e-tukin. Sehingga nantinya akan diketahui secara otomatis besaran tukin yang akan diberikan kepada para ASN, sesuai dengan absensi dan kinerjanya. “Baik absensi maupun laporan kinerja, semuanya akan diketahui karena akan masuk kedalam Sofwer,” ujarnya.
Dengan penerapan 3 aplikasi ini, maka Pemkab Lebong akan menjadikan efisiensi anggaran. Selain itu, laporan (absen dan kinerja) bisanya dilaporkan dengan menggunakan kertas karena sistem penghitungannya masih dilakukan secara manual. “Intinya akan membuat efisiensi anggaran, karena kertas laporan absensi maupun kinerja bisanya diambil masing-masing kantor,” sampainya.
Sementara itu, dalam menjalankan sitem tersebut kepada setiap OPD, pihakny atelah mengusulkan dana sebesar Rp 1,2 miliar. Nantinya dana tersebut akan diperuntukan untuk pengadaan sofwer, pengadaan mesin absensi yang langsung terhubung ke jaringan internet maupun pembuatan aplikasi pendukung. “Setalah disetujui, nantinya akan dilaksanakan pad atahun 2020 mendatang,” ucapnya.
Sementara itu, ditanya masalah OPD yang masih masuk wilayah blank spot atau belum tersentuh jaringan internet, Donni menegaskan bahwa untuk saat ini memang masih ada wilayah yang blank spot seperti di Kecamatan kecamatan Bingn Kuning, Pinang berlapis dan Uram Jaya. “Nanti akan dipasang alat mango sky yang langsung terhubung dengan satelit,” tutupnya.(614)