BENGKULU, bengkuluekspress.com - Jelang pembahasan KUA PPAS APBD 2020 yang saat ini tengah dilakukan ditingkat komisi, anggota Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bengkulu, Senin siang (04/11/19) melakukan sidak guna melihat salon di Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu.
Anggota dewan pun mempertanyakan pelayanan salon yang sering dielu-elukan Pemkot Bengkulu tersebut. Ternyata diketahui salon tersebut belum bisa memberikan pelayanan lain selain pelayanan creambath dan detox, lantaran kekurangan fasilitas dan tenaga pelayanan.
Menanggapi hal ini, anggota Komisi 1 DPRD Kota, Iswandi Ruslan, mempersilakan pihak manajemen RSHD untuk mengajukan anggaran penambahan fasilitas dalam APBD 2020 mendatang, agar segala fasilitas yang selama ini diharapkan dapat terwujud.
\"Ya kita sudah melihat langsung kondisi terkini dari salon RSHD yang selama ini cukup dibanggakan Pemerintah Kota, ternyata baru ada pelayanan creambath dan detox saja karena memang menurut pihak manajemen masih terhalang faslitasnya untuk ditambah. Jadi kita persilakanlah mereka pihak manajemen untuk mengajukan usulan dana pada APBD 2020 nanti agar fasilitas ini bisa ditambah,\" ujarnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSHD, dr. Meidi Fajrin mengatakan, pihaknya akan mengajukan anggaran sebesar Rp 24 miliar di APBD 2020 mendatang. Nantinya, anggaran tersebut akan diperuntukan untuk perbaikan dan penambahan sejumlah fasilitas pelayanan medis, termasuk diantaranya pelayanan salon di RSHD.
\"Rencananya kita akan mengajukan untuk APBD 2020 sebesar Rp 24 miliar. Untuk perbaikan sekaligus penambahan fasilitas medis dan fasilitas salon sendiri. Selain itu, kan selama ini pelayanan salon hanya berlaku bagi pasien di kelas VIP, nah kedepan kita akan upayakan agar bisa menjangkau para pasien di kelas 3 juga,\" jelas dr. Meidi.(ibe)