\"Kita bisa menjadi lokasi wisata kopi karena di Rejang Lebong masih ada kopi peninggalan Belanda yaitu Kopi Wilhelmina,\" sampai Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong, M Yusuf.
Dijelaskan Yusuf, nama Wilhelmina sendiri menurutnya diambil dari nama Ratu Belanda yang berkuasa antara tahun 1948 hingga tahun 1962. Kopi Wilhelmina sendiri, menurut Yusup saat ini ditemukan di beberapa desa yang selama ini terkenal sebagai sentra kopi di Kabupaten Rejang Lebong yaitu di Desa Sindang Jaya dan Sindang Jati Kecamatan Sindang Kelingi dan Desa Bengko Kecamatan Sindang Dataran.
Menurut, Yusuf kawasan Desa Sindang Jati dulunya diduga merupakan kawasan perkebunan kopi, namun menurutnya perkebunan kopi tersebut saat ini sudah tidak ada lagi. Kopi peninggalan belanda tersebut, menurut Yusuf kemungkinan besar adalah jenis arabika bourbon, dimana jumlahnya yang ditemukan di Kabupaten Rejang Lebong saat ini mencapai ribuan batang, seperti di Sindang Jaya ada sekitar 1.000 batang dengan luasan area sekitar 2 hektar.
Tak hanya menemukan kopi peninggalan Belanda, Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong juga menemukan adanya teh peninggalan Belanda yang ditemukan di Desa Baru Manis Kecamatan Bermani Ulu.\"Dengan ditemukannya kopi dan teh peninggalan Belanda ini, saat ini kita masih melakukan upaya pelestariannya sebagai plasma nutfah dan juga sebagai sumber daya genetik Kabupaten Rejang Lebong,\" sampai Yusuf.
Menurut Yusuf, bila kedua potensi tersebut yaitu kopi dan teh peninggalan Belanda bisa dikelola dengan baik dan dikembangkan, maka menurutnya kedepannya bisa menjadi tujuan agro wisata di Kabupaten Rejang Lebong.Di sisi lain, untuk memastikan spesifikasi dari kopi dan teh peninggalan Belanda tersebut, maka menurut Yusup harus dilakukan penelitian oleh pihak-pihak terkait terlebih dahulu. Karena dengan adanya penelitian tersebut maka menurutnya bisa diketahui keunggulan dari kopi dan tes tersebut serta prospek untuk pengembangannya ke depan. (251)