\"Artinya potensi ekonomi Bengkulu kalau kita kelola serius, sangat berdampak untuk kesejahteraan masyarakat,\" terang Rokhmin dalam seminar nasional perspektif pembangunan ekonomi kelautan dalam peningkatan kekuatan dan daya saing provinsi, di Gedung Serba Guna (GSG) Provinsi Bengkulu, kemarin (16/10).
Dijelaskannya, untuk meningkatan potensi itu tentunya, tidak hanya sekedar modal anggaran. Namun juga harus harus menggunakan inovasi dalam mendongkrak bisnis masyarakat tersebut. \"Pendekatan tehnokrasi, keilmuan dan bisnis itu akan mensejaherakan Bengkulu,” tambahnya.
Disisi lain, Pakar Bioteknologi Kelautan, Prof Linawati mengatakan, secara keseluruhaan potensi industri bioteknologi kelautan di Bengkulu bisa mencapai 22 triliun. Tentunya hal itu juga didukung atas pengembangan pariwisata bahari, seperti wisata di Pulau Enggano dan lainnya.
“Potensi ekonomi kelautan di Provinsi Bengkulu itu secara profesional, insya Allah bisa berkontribusi signifikan untuk menjadikan Bengkulu pada tahun 2030 sudah sejahtera,” tegas Linawati.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah mengatakan, potensi perikanan di Provinsi Bengkulu memang besar. Seperti investasi udang, saat ini sudah banyak dikembangkan dari Kabupaten Kaur sampai Mukomuko.
\"Potensi udang memang cukup besar di Bengkulu. Ini terus kita dorong untuk dikembangkan,\" ungkap Rohidin. Tidak hanya sektor perikanan saja, dalam potensi laut itu di Bengkulu juga memiliki potensi minyak bumi. Potensi ini juga terus dilirik oleh investor. Hanya saja, belum ada yang benar-benar ada investor yang serius yang menggarapnya. \"Semua potensi yang ada terus kita promosikan,\" terangnya. Untuk saat ini, sebagai pemerintah akan terus berupa mempermudah akses masyarakat dalam mendongkrak ekonomi. Seperti pembangunan infrastruktur jalan, pemberdayaan dan lain-lainnya. \"Jalannya sudah kita bangun dengan bagus. Langkah ini akan memudahkan akses ekonomi masyarakat,\" pungkas Rohidin. (151)