LEBONG, Bengkulu Ekspress- Jembatan penghubung antara Desa Suka Datang dengan Desa Suka Datang I Kecamatan Pelabai yang ambruk sejak tanggal 09 Februari 2019 yang lalu, tak kunjung diperbaiki. Sementara jembatan tersebut merupakan salah satu akses penghubung tercepat bagi para siswa dari Desa Suka Datang untuk menuju sekolah yang ada di Desa Suka Datang I.
Pantauan dilapangan, saat ini jembatan yang dibangun sejak tahun 1994 yang lalu memiliki panjang lebih kurang 10 meter dan lebar 3 meter hanya diberi pohon pinang dan bambu untuk membantu warga pejalan kaki melintas. Sementara di samping jembatan, Pemerintah Desa (Pemdes) Suka Datang membangun jalan dan jembatan alternatif bagi pengendara kendaraan roda dua, agar siswa bisa cepat sampai ke sekolah serta membantu warga yang akan pergi bekerja baik ke kantor ataupun ke ladang perkebunan.
Salah seorang warga yang setiap hari melintas, Soni (36) mengatakan, sejak ambruknya jembatan belum ada upaya perbaikan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong. Hanya saja pada saat musibah terjadi ada dari pihak Pemkab Lebong yang memantau untuk melihat ambruknya jembatan.\"Hanya sekedar melihat dan belum ada tanda-tandanya sampai sekarang untuk diperbaiki,\" jelasnya, kemarin (09/10).
Sementara jembatan tersebut merupakan akses yangs angat membantu masyarakat. Terutama anak-anak yang akan pergi ke sekolah. \"Saat ini kami hanya memanfaatkan jalan alternatif yang dibangun di samping jembatan yang ambruk dan itu hanya bisa dilewati motor dan pejalan kaki,\" sampainya.
Menyikapi hal tersebut, pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perhubungan (PUPRP) Kabupaten Lebong, Ferdinan Agustian ST melalui Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga, Dodi Irawan ST mengatakan, bahwa memang pada awalnya perbaikan jembatan diusulkan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2019.\"Akan tetapi karena tidak memungkinkan, akhirnya jembatan tidak diperbaiki di tahun ini,\" ucapnya.
Akan tetapi pihaknya telah merencanakan untuk perbaikan jembatan akan dilaksanakan pada tahun 2020. Karena pihaknya telah mengusulkan anggarannya sebesar Rp 2 miliar kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) melalui APBD tahun 2020.\"Untuk pembangunan jembatan sendiri masuk nomor urut 3 skala prioritas,\" ujar Dodi.(614)