BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Progres pekerjaan fisik yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Bengkulu dinilai lamban oleh dewan. Pasalnya, dari sekian banyak proyek yang dikerjakan rata-rata baru terealisasi 30 persen. Hal ini menjadi kekhawatiran DPRD kota karena anggaran yang ada terancam menjadi Silpa, menginggat sisa waktu kurang dari 3 bulan lagi.
\"Ada beberapa kegiatan yang bahkan baru mulai, dan ada jalan yang baru 15 persen,\" kata Ketua Komisi II DPRD Kota Bengkulu, Indra Sukma saat memimpin hearing bersama jajaran DPUPR kota, kemarin (7/10).
Salah satu proyek yang menjadi perhatian yakni pembangunan berendo/alun-alun di halaman Masjid At Taqwa Anggut Atas, dari anggaran Rp 21 miliar baru terserap 30 persen, kemudian pelebaran Jalan Asahan senilai Rp 15 miliar, pelebaran Jalan Semarak Bentiring Permai Rp 6,5 miliar. Selain itu pembangunan mess di klinik pratama di Jakarta dari anggaran Rp 3 miliar tetapi hingga sekarang realisasinya masih 0 persen.
\"Hanya program TMMD senilai Rp 3,7 M yang baru terealisasi 100 persen, karena yang mengerjakannya TNI. Tapi ada proyek jembatan yang baru selesai lelang dari 3 paket hanya 1 yang terealisasi yang 2 lagi gagal,\" ungkap Indra. Untuk itu, DPRD kota mendesak untuk mempercepat proses pekerjaan tersebut, namun tetap memperioritaskan kualitas bangunan jangan sampai asal-asalan.
\"Hari Rabu besok kita akan turun ke lapangan bersama PUPR untuk mengecek langsung proyek di lapangan seperti berendo, kemudian pembangunan eks Terminal Panorama, termasuk pelebaran Jalan Asahan,\" tandas Indra.
Sementara itu, Kabid Bina Marga DPUPR Kota, Tomaiwan mengakui proyek baru berjalan sekitar 30 persen, namun pihaknya optimis bisa mengejar target penyelesaian sebelum tanggal 20 Desember mendatang.\"Jalan Asahan volume terbesarnya tinggal pengaspalan, itu segera dikerjakan. Untuk Jalan Semarak belum diaspal karena sedang dikerjakan,\" kata Tomaiwan.
Sementara itu, Kabid Cipta Karya DPUPR kota, Maas Sabirin Thaher menambahkan untuk proyek jalan lingkungan belum dikerjakan karena baru selesai proses lelang dan baru persiapan kontrak. \"Jalan lingkungan ini melalui APBD-P 2019 totalnya Rp 23 miliar. Insya Allah dengan waktu 2,5 bulan ini pekerjaan bisa selesai 100 persen,\" tambah Maas. (805)