BENGKULU, Bengkulu Ekspress– Pertarungan perebutan kursi nomor satu di Provinsi Bengkulu bakal sengit. Dari banyaknya figur bakal calon gubernur yang telah muncul, diprediksi akan mengerucut menjadi tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Nama bakal calon kuat yang akan maju itu seperti petahana Dr H Rohidin Mersyah, Agusrin M Najamudin mantan Gubernur Bengkulu dan H Helmi Hasan yang saat ini menjabat sebagai Walikota Bengkulu.
“Bisa tiga calon dan maksimal empat calon,” ujar Pengamat Politik dari Universitas Bengkulu, Drs Ashar Marwan Msi kepada BE, kemarin (15/9).
Dikatakannya, tiga calon itu akan mengerucut dilihat dari estimasi 45 kursi yang diperoleh partai politik (parpol) di DPRD Provinsi Bengkulu. Sementara ada 11 parpol di Provinsi Bengkulu. Jika syarat minimal dukungan maju Pilgub itu membutuhkan 9 kursi, maka parpol akan terbagi menjadi tiga koalisi. “Akan terbagi menjadi tiga koalisi parpol, mengusung bakal calon gubernur dan pasangannya,” terangnya.
Tiga bakal calon yaitu Rohidin Mersyah, Agusrin M Najamudin dan Helmi Hasan itu saat ini dianggap memiliki kekuatan politik yang lebih dibanding dengan figur lainnya. Selain kekuatan finansial, jaringan didaerah hingga jaringan di pusat sangat banyak. Mulai dari petinggi parpol, pejabat tinggi maupun tokoh pusat lainnya. Didaerah, tiga figur ini memiliki tim yang telah pergerakan secara masif di masyarakat. Beberapa dukungan juga sudah mengalir, baik yang sudah terpublis di media massa, maupun akun media sosial. Meski demikian, Azhar menilai, persaingan figur yang kuat masih terus diperebutkan. “Figur-figur tokoh masyarakat yang namanya muncul kepermukaan saat ini, akan saling negosiasi guna menjadi calon nomor urut satu atau calon nomor urut dua sekalipun,” tambah Azhar.
Belum bisa menentukan mana bakal calon yang kuat juga menjadi pertimbangan parpol untuk mendukung calon. Namun tidak bisa dipungkiri, parpol juga harus bisa menentukan sikap, hingga pada akhrinya, perahu parpol akan menentukan untuk berlabuh di calon yang mana. “Persaingan untuk mendapatkan dukungan dari Partai Politik ini akan cukup alot, sebab selain ada sosok figur petahana Dr Rohidin Mersyah, Parpol tentu juga akan mempertimbangkan kemungkinan atau potensi mendukung kandidat figur lainnya yang berpeluang menang dalam Pilkada Gubernur nanti,” tuturnya.
Tidak bisa dipungkiri, selain bakal calon gubernur melalui jalur parpol, Azhar memprediksi juga ada potensi calon gubernur yang akan maju melalui jalur independen. Karena jalur independen juga menjadi alternatif, bagi bakal calon yang tidak ingin berkonflik kepentingan dalam koalisi parpol.“Bisa saja, ada satu calon yang maju dalam jalur independen,” terang Azhar. Namun untuk maju dalam jalur independen, menurutnya bukan persoalan mudah. Karena bakal calon harus bisa mengumpulkan minimal 140 ribu dukungan KTP atau 10 persen dari total daftar pemilih tetap (DPT) di Provinsi Bengkulu. “Mengumpulkan sekitar 140 ribu KTP dukungan itu bukanlah pekerjaan mudah,” bebernya.
Koalisi PAN-Gerindra Belum Pasti
Disisi lain, terkait rencana PAN bekoalisi dengan Gerindra untuk mengusung Susi Marleny Bachsin (Gerindra– Kopli Ansori (PAN) belum pasti. Bendahara DPD Partai Gerindra Provinsi Bengkulu Solihin Adnan SH. Koalisi tersebut masih belum pasti, sebab masih belum ada pembicaraan resmi dari DPD Partai Gerindra Provinsi Bengkulu,“Saya rasa kalau soal koalisi itu, kita masih terbuka dengan partai manapun,” terang Solihin.Menurutnya, Gerindra masih sangat membuka lebar untuk berkoalisi dengan parpol lainnya. Karena semua keputusan untuk berkoalisi itu ada di DPP.“Boleh saja PAN mengajak untuk berkoalisi, tapi kita masih terbuka juga untuk berkoalisi dengan partai manapun,” ujarnya.
Apalagi saat ini, Partai Gerindra juga belum membuka proses pendaftaran atau penjaringan untuk Pilgub. Kader parpol juga banyak yang berpotensi maju dalam Pilgub. Seperti Ketua DPD Susi Marleny Bachsin yang juga anggota DPR RI dua periode, lalu H. Suharto anggota Fraksi Gerindra Provinsi Bengkulu serta Ketua DPC Partai Gerindra Kota Bengkulu Dedy Wahyudi. “Kalau ditanya siapa kader kami yang siap untuk maju. Kita ada beberapa nama kader yang kita nilai layak. Tapi apakah bersedia maju atau tidak? Kita lihat saja nanti,” tutupnya. (151)