Imbal Hasil 7,20 Persen
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan RI resmi menawarkan instrumen investasi Surat Utang Negara (SUN) ritel yang diberi nama Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR008. Seri terbaru ini, mulai ditawarkan kepada masyarakat mulai 5 September hingga 19 September 2019 dengan imbal hasil atau kupon sebesar 7,20%.
Kepala Seksi Dukungan Analisis Pasar Keuangan Direktorat SUN, Widyo Lestiyono mengatakan, pihaknya secara resmi menawarkan instrumen SUN ritel yaitu obligasi tabungan ritel (Savings Bond Ritel/SBR) seri SBR008 yang ditujukan khusus kepada investor ritel domestik melalui online atau e-SBN sebagai upaya memperluas basis investor dalam negeri. \"Kalau kita memiliki atau berinvestasi di SBR jadi tidak saja menguntungkan karena aman tetapi juga terjangkau serta mendukung pembiayaan pembangunan,\" kata Widyo, kemarin (11/9).
Ia mengatakan, tingkat imbal hasil atau kupon SBR008 sebesar 7,2% per tahun yakni BI 7 Day Reverse Repo Rate (5,50%) ditambah spread 170 basis poin (1,70%). Jika pada Desember 2019 BI 7-DRRR ditetapkan sebesar 6,00%, maka pada periode Desember-Maret 2020 kupon yang berlaku adalah 7,70% per tahun (6,00% + spread 170 bps).
\"Adapun jika pada Desember 2019 BI 7-DRRR turun menjadi 5,00%, maka pada periode Desember-Maret 2020 kupon yang berlaku bukan 6,70% (5,00%+ spread 170 bps) melainkan 7,20% per tahun yang merupakan kupon minimal,\" ujar Widyo.
Ia menambahkan, SBR ini akan jatuh tempo pada 10 September 2021 dengan harga pembelian minimal Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar. Selain itu, instrumen obligasi ritel ini juga memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan instrumen deposito, dimana imbal hasil atau return lebih baik dari deposito.\"Sebagai perbandingan, tingkat bunga deposito dengan denominasi rupiah rata-rata berada di kisaran 4%-6% untuk jangka waktu setahun, sementara SBR mencapai 7,2% per tahun,\" tambahnya.
Selain itu, instrumen ini juga memiliki kelebihan lain yakni investor akan mendapat return yang sama meski nilai investasi yang digelontorkan beragam. Hal ini mengingat investasi di instrumen obligasi negara sifatnya untuk jangka panjang dan menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat berinvestasi.
\"Jadi yang berinvestasi di obligasi ritel mulai Rp 1 juta, Rp 1 miliar hingga Rp 3 miliar mendapat return yang sama, di tempat lain kan tidak,\" tuturnya.
Lebih lanjut, Ia mengungkapkan minat investor milenial berinvestasi di instrumen surat utang ritel milik negara saat ini kian masif. Data DJPPR Kementerian Keuangan menunjukkan, hampir 50% atau separuh investor dari Surat Berharga Negara (SBN) ritel adalah milenial. Selain nilai investasi di surat utang ritel terjangkau, SBN ritel juga sudah bekerjasama dengan platform e-commerce seperti Tokopedia dan Bukalapak, sehingga bisa menjangkau investor lebih luas. \"Tingkat investasinya itu minimal Rp 1 juta, dulu Rp 5 juta, diturunkan, cocok untuk investor milenial karena investasinya murah,\" tutupnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Joni Marsius mengatakan, SUN Ritel Seri SBR008 merupakan cara pemerintah menarik dana segar dari masyarakat untuk menambah kekurangan dana pembangunan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Ia memastikan instrumen investasi SUN Ritel Seri SBR008 aman untuk dibeli oleh masyarakat karena dikeluarkan langsung oleh pemerintah. Jadi tentu secara risiko sangatlah kecil bahkan tidak ada.\"Melalui kegiatan ini kami ingin berupaya agar masyarakat Bengkulul untuk dapat mengambil kesempatan membeli investasi SUN Ritel Seri SBR008. Karena bukan hanya bisa mendatangkan keuntungan bagi mereka, namun juga bisa sekalian membantu pemerintah dalam menambal kekurangan biaya pembangunan di APBN,\" tutupnya.(999)