Dikatakan Mili, virus yang belum ditemukan obatnya ini terdeteksi atas kecurigaan bidan desa setempat yang melakukan pemeriksaan terhadap warga tersebut. Dimana hasil pantuan bidan desa jika ibu dan bayi ini kondisinya jauh sangat mengkhawatirkan, sebab saat diperiksa berat badannya dan kondisi tubuh kedua pasien itu dalam kondisi tidak normal.
Menyikapi hal ini, petugas Puskesmas Bintuhan langsung datang dan memeriksa dengan cara menimbang berat badan sang ibu dan bayi, dimana hasilnya memang berat badannya dibawah garis sehat. Juga dari hasil pemeriksaan sementara bapak bayi dan dukun penolong itu juga diduga terinfeksi HIV. Dimana pasien yang terjangkit HIV itu merupakan petani asal Lampung dan telah lama bermukim di Kaur, dan diduga penyakit itu dibawa dari Lampung.
“Untuk dukun dan bapak bayi kita curigai juga terjangkit HIV, dan kini kita sedang menunggu hasil pemeriksaan dari labor RSUD Kaur. Tapi untuk tiga anaknya negatif. Kasus ini terus kita pantau agar tidak nyebar dan juga kita upayakan obati. Pasien ini terneka HIV ini diduga karena luka terbuka atu jarum suntik,” jelasnya,
Sementara itu, Kepala Dinkes Kaur Azwar SSos ketika dikonfirmasi membenarkan jika petugas kesehatan Puskemas Bintuhan menemukan ada keluarga yang terjangkit HIV. Hal ini tentunya menambah deretan jumlah penderita HIV di Kaur, sebab sebelumnya ada dua dinyatakan positif terjangkit virus HIV bahkan satu diantaranya meninggal dunia. Melihat kasus itu, maka hal itu sudah memasuki kategori mengkhawatirkan. Sebab, jumlah pengidap terus bertambah, dan tren semakin meningkat.
“Pasien ini sudah rujuk ke ke RSUD Bengkulu dan sudah kita periksa, kita kini sedang menunggu hasinya. Kita harap dengan penyakit ini menjadi pelajaran bagi kita semua agar tidak kontak dan ganti pasangan,” tandasnya.(618)