Berdasarkan keterangan IP, dia pernah melarang anaknya untuk ikut bekerja mengamen badut di jalanan Kota Bengkulu, namun anaknya sendiri yang menginginkan membantu orang tuanya mengamen di jalanan dengan keuntungan bagi hasil.
\"Ini anak-anak yang mau kerja, Pak, main badut. Hasilnya kami bagi bertiga. Jujur mereka yang katakan ingin membatu ayahnya. Hasilnya hanya untuk keperluan kebutuhan keluarga pak,\" terangnya saat diperiksa penyidik Subdit Renakta (Kekerasan Anak dan Wanita) Polda Bengkulu.
Pria asal Provinsi Sumatera Selatan ini membawa keluarganya ke Bengkulu memang untuk mengamen badut di jalanan untuk menyambung hidup. Ia mengatakan sudah selama 2 tahun ini anak-anaknya membantunya dalam mencari uang untuk kehidupan sehari-hari.
Sementara Subdit Renakta Polda Bengkulu belum bisa dimintai keterangan terkait dugaan eksploitasi anak dengan modus badut jalanan ini dengan alasan terduga orang tua si anak baru saja diamankan. Penyidik masih mendalami keterangan IP apakah benar mengamen badut keinginan si anak sendiri atau bukan. (Imn)