BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Bila tidak ada kendala Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) akan meninjau pelaksanaan kegiatan pembelajaran siswa/siswi SDN 62 Kota Bengkulu. Ketua KPAI Arist Merdeka Sirait bertemu dengan orang tua siswa dan siswa serta guru. Sekretaris Dinas Dikbud Kota Bengkulu, Nopri Waludin Aksa saat dikonfirmasi tak membantah kedatangan tim tersebut.
\"Kita juga mendapat info demikian, kabarnya hari ini (Kamis-red) tapi jam berapa pun kami tidak tahu,\" ujarnya saat ditemui Bengkulu Ekspress, kemarin (05/09)
Kedatangan tim KPAI terkait tindak lanjut dari pelaporan pemerintah kota Bengkulu terkait dugaan eksploitasi siswa/siswi SDN 62 Kota Bengkulu yang melakukan aksi demo dan meminta-minta sumbangan/galangan dana dipersimpangan jalan. Sehingga mengabaikan hak-hak pendidikan anak-anak untuk mendapatkan tempat yang layak.
Pasca pelaksanaan aksi demo wali murid tahap II bersama dengan mahasiswa Unversitas Muhamadiyah Bengkulu, sejumlah siwa/siswi SDN 62 Kota Bengkulu berangsur-angsur mulai memadati pelaksanaan pendidikan disekolah yang walikota tunjuk yaitu SDN 51 dan 59 Kota Bengkulu. Berdasarkan data jumlah siswa yang sudah mulai bergabung mencapau setengah lebih.
\" Data yang kita terima, siswa/siswi yang belajar sore di SDN 51 dan SDN 59 sebanyak 137 an siswa dari 378 siswa, \" ungkap Nopri.
Ia berharap polemik yang membawa anak-anak belajar di lesehan segera diakhiri, pemerintah kota Bengkulu telah memusatkan seluruh kegiatan yang semula dipecah menjadi dua sekolah saat ini sudah disatukan di SDN 51 Kota Bengkulu. Dengan begitu pengawasan super ekstra dari para guru untuk menghindari terjadinya pembullyan siswa/siswi dari yang ditempati. (247)