Wawali Evaluasi Keamanan RSHD

Selasa 27-08-2019,11:57 WIB
Reporter : redaksi2
Editor : redaksi2

Rawan Pencurian Barang Berharga

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu belum sepenuhnya aman dari pencurian. Pasalnya, sekitar 5 orang pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut kehilangan barang berharganya yakni handphone.

Direktur RSHD, drg Azizah Arifati, MPH, Sp.KG mengakui kasus tersebut terjadi tanpa kesadaran para petugas rumah sakit yang berjaga saat itu. Hingga kemarin (26/8) pihaknya belum bisa memastikan siapa oknum yang mengambil Hp pasien tersebut. Selain itu, pihaknya tidak memiliki kewajiban untuk mengganti rugi barang berharga milik pasien yang hilang.

\"Kita coba telusuri dulu karena tidak bisa langsung menyalahkan siapa pelakunya, khawatirnya itu ada dari pihak keluarga atau lainnya, semua kemungkinan bisa terjadi sebelum terbukti,\" kata Azizah saat ditemui BE di ruang kerjanya, kemarin (26/8).

Ia membantah jika RSHD dianggap rawan atau lemah dalam penjagaan keamanan, karena sebelum pasien dirawat semua sudah ada Standar Operasional (SOP), seperti terpasangnya CCTV 24 jam, kemudian jadwal piket Satpam, SOP penitipan barang berharga sekaligus menyampaikan langsung kepada keluarga pasien sebelum dirawat bahwa barang berharga dilarang dibawa masuk. \"Jadi, semua sudah kami sampaikan ke pasien berikut juga dengan risikonya, karena yang datang juga banyak jadi tidak mungkin kami kontrol satu satu,\" bebernya.

 

Terkait adanya tudingan bahwa pihak RSHD tidak mau memberikan rekaman CCTV kepada korban pencurian, menurut Azizah rekaman CCTV tersebut sudah diberikan ke keluarga pasien jika dibutuhkan untuk bukti pelaporan ke pihak berwajib atas kejadian itu.

\"Kami tidak membolehkan untuk melihat seluruhnya, karena rekaman CCTV menyangkut hak/privasi pasien lain. Jadi kami memperlihatkan di jam saat ada yang dicurigai orang keluar masuk, jadi yang kami perlihatkan cuma potongan rekaman itu saja,\" jelasnya.

Mendapatkan laporan ini, Wakil Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi SE MM sangat menyayangkan RSHD yang menjadi ikon kesehatan Kota Bengkulu bisa tercoreng dengan ulah oknum tak bertanggungjawab.

Ia pun akan turun tangan menelusuri kasus tersebut, jika kasus ini terbukti dan pelakunya ada orang dalam RSHD, maka dipastikan akan diberi sanksi tegas hingga pemecatan. \"Nanti kan ada CCTV, jika pelakunya orang dalam kita sanksi tegas,\" tegas Dedy.

Atas kejadian ini, Dedy akan meminta kepada Direktur RSHD untuk mengevaluasi tingkat keamanan rumah sakit, dan memastikan agar kejadian seperti ini tidak terulang untuk kedua kalinya. \"CCTV-nya kita pastikan apakah semuanya aktif/on atau tidak, karena semua ruangan ada CCTV. Kemudian, security apakah mereka benar-benar menjalankan tugas atau tidak, maka nanti perlu evaluasi,\" pungkas Dedy. (805)

Tags :
Kategori :

Terkait