ARGA MAKMUR, Bengkulu Ekspress - Menanggapi keluhan ASN Bengkulu Utara (BU), yang mengeluhkan minimnya sarana dan prasarana ATM Bank Bengkulu di daerah ini, membuat ASN kesulitan mengambil uang saat awal bulan ketika pengambilan gaji. Manajemen Bank Bengkulu menyatakan permintaan maaf atas kurang nyamannya para nasabah dengan fasilitas bank milik daerah ini. Untuk itu, saat ini Bank Bengkulu berupaya meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana, dan kedepan dipastikan lebih baik lagi.
\"Atas kejadian khususnya di kabupaten BU, saya Corporate Secretary Bank Bengkulu, memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi, atas layanan Mesin ATM kami,\" ujar Robi selaku Corporate Secretary Bank Bengkulu Pusat.
Robi menambahkan, atas nama Bank Bengkulu, dia menjanjikan, selanjutnya, meneliti lebih lanjut menyangkut gangguan yang terjadi pada mesin-mesin ATM, yang kerap dikeluhkan ketika awal bulan pengambilan gaji. Mengingat, gangguan tersebut merupakan gangguan jaringan online banking system, yang dapat disebabkan oleh banyak faktor, yang diantaranya cuaca, listrik di sumber jaringan atau di dekat mesin ATM.\"Setelah kami teliti gangguan itu bisa terjadi, karena gangguan jaringan dan jaringan untuk online banking system, juga dapat disebabkan gangguan cuaca, listrik di sumber jaringan atau di dekat mesin ATM,\" ujarnya.
Lebih lanjut Robi menyampaikan, peningkatan pelayanan atas keluhan nasabah atas kurangnya sarana dan prasarana. Bank Bengkulu merencanakan tahun 2019 ini juga menambah jaringan mesin ATM di beberapa tempat, termasuk di Kabupaten BU. Hal ini guna mengantisipasi GNNT.
\"Jika tidak ada halangan dan rintangan, tahun ini kami sudah merencanakan penambahan mesin ATM di beberapa titik, termasuk di Kabupaten BU. Semoga saja, apa yang sudah direncanakan ini dapat segera terealisasi, dan memberikan kepuasan kepada nasabah yang mengeluhkan masalah minimnya sarana dan prasarana ATM,\" ungkapnya.
Selain itu, Robi juga menuturkan, agar dapat memberikan pelayanan lebih maksimal kepada nasabah, Bank Bengkulu, mensosialisasikan aplikasi OPD Payment, yang diberi nama Aplikasi OPD Non Tunai. Saat ini aplikasi ini sedang diuji cobakan di Kabupaten Lebong. Dengan adanya aplikasi ini dirinya berharap, dapat mempermudah OPD yang sudah menerapkan system non tunai, melakukan transaksi non tunai tanpa bank.
Untuk menerapkan system pelayanan tersebut, pihaknya menjelaskan masih terganjal dengan regulasi pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pihak Bank Indonesia (BI). Yang mana, modal Bank Bengkulu masih jauh untuk menjadi Bank Buku II. Kendati demikian, upaya ini tetap ditempuh Bank Bengkulu, demi untuk menaikkan layanan dan fasilitas layanan bank.
\"Ini salah satu upaya untuk meningkatkan pendapatan bank, yang muaranya nanti menjadi laba dan deviden bank ke pemda, yang disetorkan menjadi PAD daerah tersebut. Sebagai bentuk Bank Bengkulu mewujudkan visi misi menjadi bank yang berkinerja tinggi dan memberikan nilai tambah, serta ikut berperan aktif dalam pembangunan daerah,\" tandasnya. (127)