Untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Bengkulu bersinergi untuk melakukan optimalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Provinsi Bengkulu. Upaya tersebut dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bengkulu, Endang Kurnia Saputra mengatakan, optimalisasi BUMDes perlu dilakukan di Bengkulu mengingat produktivitas hasil pertanian dan peternakan kurang dioptimalkan dimana masih terjadi disparitas harga yang cukup tinggi dan kerap memicu angka inflasi daerah.
Oleh sebab itu, TPID dan TPAKD bisa bersama-sama mendorong BUMDes untuk menginvestasikan anggaran Dana Desa ke kegiatan usaha yang lebih produktif. Salah satu usaha produktif yang bisa dilakukan yaitu investasi ke sektor pertanian dan peternakan.
\"Kita tahu beberapa komoditas pangan seperti beras, cabai, daging ayam, dan telur kerap memberikan dampak terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi di Bengkulu. Makanya kita ingin adanya penguatan BUMDes ke sektor pertanian dan peternakan. Sehingga hasil produksi pertanian dan peternakan di Bengkulu meningkat, inflasi terjaga dan pertumbuhan ekonomi meningkat,\" kata Endang pada Rakor TPID dan TPAK Kamis malam (18/7).
Dengan penguatan BUMDes ke sektor yang lebih produktif maka nantinya TPID tinggal mendorong peningkatan kapasitas produksinya saja. Sementara TPAKD berusaha memberikan perluasan akses pembiayaan bagi BUMDes seperti kredit pembiayaan dari Perbankan maupun Financial Technologi (Fintech).\"Kita harapkan dengan adanya penguatan BUMDes ke sektor produktif seperti pertanian dan peternakan maka kesejahteraan masyarakat di Bengkulu juga akan meningkat,\" tutupnya.
Sementara itu, Sekda Provinsi Bengkulu, Nopian Andusti SE MT mengatakan, TPID dan TPAKD dibentuk sesuai surat keputusan Gubernur Bengkulu dengan tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bengkulu. Bahkan berkat kerjasama TPID dan TPAKD di Bengkulu kinerja Pertumbuhan Ekonomi di Bengkulu tumbuh dengan baik diatas 5 persen dan inflasi terjaga dibawah 3 persen.
Pihaknya optimis dengan adanya optimalisasi BUMDes ke sektor produktif seperti pertanian dan peternakan inflasi didaerah bisa terkendali khususnya dibidang pangan dan pertumbuhan ekonomi bisa meningkat.\"Misalnya BUMDes bergerak dibidang pertanian dan menyerap gabah masyarakat, maka produksi beras di Bengkulu juga akan tinggi dan tidak inflasi terkendali. Karena selama ini gabah kita surplus tetapi beras selalu defisit karena banyak dijual ke luar, makanya kita dorong BUMDes untuk optimalisasi dan mempermudah akses keuangannya,\" ujar Nopian.
Disisi lain, Plh Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Bengkulu, Winter Marbun mengatakan, tidak hanya mempermudah akses keuangan, TPAKD juga akan menyelenggarakan pelatihan kepada pengurus BUMDes. Baik pelatihan tentang mengelola keuangan maupun peningkatan kemampuan pemasaran, khususnya pemasaran online. \"Pengelolaan keuangan dilakukan agar proses pengajuan pinjaman ke perbankan dan lembaga pinjaman lainnya semakin mudah. Kemudian peningkatan pemasaran agar kegiatan usaha BUMDes semakin maju dan berkembang,\" tutupnya.(999)