\"Kegiatan hari ini, pertama terkait penataan di kawasan Pantai Panjang, yang kedua pembangunan asrama Bapelkes Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. Harapan saya, pembangunan ini dilaksanakan tepat waktu dan dikerjakan dengan profesional,\" ujar gubernur kepada Bengkuluekspress.com, di Pasir putih Pantai Panjang Bengkulu, Rabu (17/7).
Penataan kawasan Pasir Putih Pantai Panjang, lanjut Rohidin, keseluruhan merupakan aset pariwisata paling besar di provinsi Bengkulu. Maka diharpakan dengan penataan kawasan tersebut nantinya, mendapat manfaat yang lebih baik untuk daerah.
\"Selain itu, kita minta dalam hal ini Pemerintah Kota Bengkulu, untuk melakukan penataan pedagang/ pelaku UKM diwilayah tersebut. Kita berdayakan sebagai mana pun kita infrastruktur, kalau tidak dilakukan pembinaan, pembinaan dan perlatihan percuma. Kita tidak hanya berhasil membangun infrastrukturnya, namun juga pelaku wisatanya,\" tegas Mantan Wakil Bupati Bengkulu Selatan itu.
Ditambahkan ubernur, bagaimana nanti Pemprov dengan Pemkot harus dirancang jelas penataan fungsi-fungsi ruang tersebut. Sehingga dapat menarik wisatawan untuk datang ke Bengkulu.
Selain itu, untuk bangunan Bapelkes sendiri nantinya, yang paling penting harus dijaga kebersihan dan harus terawat diutamakan. Walupun fasilitas-fasilitasnya standar, jika bersih dan terawat maka banyak yang akan menggunakannya.
Dikatakan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (PPW) provinsi Bengkulu, Ir. Daniel Kudi melalui Ketua Satker Prasarana Fitri Peranginangin, ditahap pertama Balai PPW menata kawasan lebih kurang 250 meter. Mulai dari Pasir Putih hingga eks rumah makan Ayam Lepas. Dengan anggaran Rp 9,8 miliar.
Pekerjaan untuk tahap pertama ini, yakni pembangunan, plat deck, kios, gazebo ,tempat duduk, menara pandang, pos jaga, pergola, totem sign, hardscape, lampu taman, planter box, bangku taman, softcape, bak sampah, instalasi listrik (pos jaga).
\"Pekerjaan ini dimulai pada 10 Juli hingga 31 Desember 2019. Penaataan ini kita berhap dapat memajukan wisata bengkulu dan mewujudkan wonderfull 2020. Agar kiranya pembangunan ini nantinya dapt dikelolah dan dimanfaatkan dengan baik,\" ungkap Fitri.
Sementara itu terkait pembangunan Asrama Bapelkes, Kepala Dinas Kesehatan Herwan Antoni mengatakan, bapelkes Provinsi Bengkulu merupakan UPTD Dinkes yang berdiri sejak 1992 dan baru tahun ini mengalami pembangunan lagi.
\"Untuk pembangunan Bapelkes sendiri dengan anggaran Rp 15 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) penugasan Kementerian Kesehatan,\" jelas Herwan Antoni.
Ditambahkannya, pembangunan ini nantinya bertujuan ntuk meningkattkan pelatihan kesahatan di provinsi Bengkulu. Pelaksanaan pembangunan sendiri, dilakukan sejak 17 Juli hingha 31 Desember yang dikerjakan PT. Surya Batkindo.
\"Kita bangun setaraf hotel bintang 3. Maka tahun ini lengkap pembangunannya mulai dari bangunan fisik hingga fasilitas pendukung,\" tutupnya. (HBN)