BENGKULU, Bengkulu Ekspress– Tidak hanya di Jakarta, aksi demo juga digelar oleh mak-mak yang tergabung dalam gerakan nasional kedaulatan rakyat (GNKR) di Sekretariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bengkulu. Aksi yang diikuti oleh belasan mak-maka dari para pendemo lain itu, untuk menyuaran berbagai persoalan yang terjadi selama masa pemilihan umum (pemilu) serentak tanggal 17 April lalu.
Perwakilan Pendemo, Asmaniar mengatakan, kecurangan yang terjadi itu harus segera diselesaikan. Agar sistem demokrasi bisa tetap berjalan dengan lancar di Indonesia. “Berbagai kecurangan itu kami minta ditindaklanjuti,” ujar Asmaniar kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (22/5).
Dikatakannya, meski ada kecurangan yang terjadi, namun di Provinsi Bengkulu proses pemilu itu tetap berjalan kondusif. Bentuk kecurangan yang terjadi hampir tidak ditemukan. Meski ditemukan, hal tersebut langsung ditindaklanjuti oleh KPU di Bengkulu. “Kami melihat kecurangan itu ada di provinsi lain. Kalau di Bengkulu tidak ada,” tambahnya.
Aksi demo yang dikawal ketat oleh ratusan pihak aparat keamanan tersebut, Koordinator Aksi, Sopian Suhri mengatakan, aksi yang dilakukan sendiri merupakan aksi damai. Ia mengharapan dengan pihak KPU untuk segera menindaklanjuti apa yang sudah menjadi tuntutan tersebut. “Aksi kami aksi damai. Kami Cuma minta tuntutan kami dipenuhi,” ungkap Sopian.
Sopian menegaskan, KPU harus lebih teliti dalam sistem penghitungan maupun penginputan data. Karena hal tersebut jika salah maka bisa berpotensi kegaduhan. “Kami minta KPU lebih teliti,” terangnya. Sementara itu, Ketua KPU Provinsi Bengkulu, Irwan Saputra Sag MM mengatakan, aksi demo secara damai itu disambut baik oleh KPU. Apa yang menjadi tuntutan sendiri akan tetap ditindaklanjuti. “Kalau itu kewenangan kami, tentu langsung kami tindaklanjuti,” terang Irwan.
Jika bukan kewenangan KPU Provinsi, maka apa yang menjadi tuntutan tersebut akan disampaikan oleh KPU RI. Sehingga tuntutan tersebut bisa menjadi bahan evaluasi KPU. “Sekarang KPU RI sedang malakukan proses evaluasi. Nah tuntutan ini, besok (hari ini,red) langsung kami kirimkan, agar bisa menjadi bahan pertimbangan,” paparnya.
Disisi lain, Kapolres Bengkulu AKBP Prianggodo Heru Kun Prasetyo SIK mengatakan, Polres Bengkulu memang menerjukan sekitar 200 personil untuk menjaga aksi demo. Dari aksi tersebut, akhirnya bisa berjalan dengan kondusif. “Situasi secara umum masih kondusif,” terang Heru.
Meski aksi berjalan damai, namun demikian pihak keamanan tetap mensiagakan personilnya dalam menjegas proses pemilu. Proses pengamanannya sendiri akan dilakukan sampai pelantikan peserta pemilu terpilih dilakukan. “Pengamanan kita lakukan dari awal sampai pelantikan dan personil yang disiagakan sendiri sesuai dengan kebutuhaan,” tutupnya. (151)
TUNTUTAN AKSI GNKR:
1. Segera bentuk Tim Pencari Fakta (TPF) atas wafatnya para petugas KPPS 2. Audit Forensik 1T KPU oleh Lembaga Independent 3. Mengusut tuntas setiap indikasi pelanggaran pemilu dalam Pilpres dan Pileg 4. Meminta KPU dan Bawaslu segera mengambil tindakan atas kelalaian, kesalahan dan anggota KPU dan Bawaslu di Seluruh Indonesia 5. Menuntut demokrasi yang Jujur dan Adil serta selesaikan PEMILU secara konstitusional Damai Adil dan Beradab 6. STOP pembumkaman demokrasi 7.Menghimbau dan mengajak masyarakat Bengkulu untuk tidak terprovokasi terhadap situasi dan Isu-isu SARA