BENGKULU, BE - Panitia Ujian Nasional Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Bengkulu, akhirnya merilis nama-nama siswa SMA/MA/SMK peraih nilai sempurna (100) dalam Ujian Nasional tahun pelajaran 2018/2019. Sebelumnya diketahui 49 peserta, ternyata bertambah menjadi 52 orang yang disumbang dari enam mata pelajaran yang diujikan. Peraih nilai sempurna menyebar di kabupaten dan kota, namun tetap didominasi dari SMAN 5 Kota Bengkulu. Dari 52 orang, diketahui ada 32 siswa dari SMAN 5 Kota Bengkulu, 4 siswa dari SMAN 1 Rejang Lebong, 3 siswa SMAN 10 Kaur (Penthagon) dan masing-masing dari Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, Seluma dan Mukomuko. \"Dari 51 siswa tersebut, diketahui empat siswa mampu meraih dua mapel dengan nilai sempurna, \" bebernya. Lebih lanjut dikatakan Wahyu, siswa yang berhasil mendapat nilai 100 untuk dua mata pelajaran antara lain Mita Sugiarti dari SMAN 5 Kota Bengkulu dari mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Biologi, Wahyu Dwi Prasetio dari SMAN 5 Kota Bengkulu dengan mata pelajaran Bahasa Inggris dan Matematika, Cristian M.P. Napitupulu dari SMAN 1 Bengkulu Utara berhasil mendapat dua nilai sempurna dari mata pelajaran Matematika dan Kimia, kemudian Guntur Nugroho dari SMAN 6 Bengkulu Selatan dengan mata pelajaran Matematika dan Kimia. Para peraih nilai sempurna tersebut jika dilihat dari mata pelajaran lain nyaris sempurna, seperti Cristian M.P Napitupulu misalnya, pelajaran Bahasa Indonesia ia mendapat nilai (94.00) Bahasa Inggris (98.00) itu artinya siswa bersangkutan dalam satu mata pelajaran hanya 1-3 soal saja yang jawabanya salah. Sementara itu kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Drs. Budiman Ismaun M.Pd menegaskan atas prestasinya tersebut, Disdikbud telah menyiapkan anggaran dan akan memberikan reword. Apa bentuknya belum bisa dibeberkan. Pelaku Curang Didominasi dari Kota Disisi lain, lima siswa yang menjadi pelaku kecurangan Ujian Nasional Berbasis Komputer UNBK) keseluruhan dari tingkat SMA, mereka diketahui dari Bengkulu Selatan dan empat orang dari Kota Bengkulu. Ketua panitia UN Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Bengkulu, R Wahyu DP menuturkan perilaku kecurangan yang dilakukan siswa/siswi mencoreng pelaksanaan UNBK di Bengkulu. Ke lima siswa pelaku kecurangan didominasi dari Kota Bengkulu dan dari Bengkulu Selatan. Pelaku pun telah diganjar dengan nilai nol sesuai dengan mata pelajaran yang dicuranginya. Dan mereka masih diberikan toleransi untuk melakukan perbaikan nilai dengan mengikuti Ujian Nasional perbaikan.
\"Pelaku kecurangan bisa memperbaiki nilainya dengan mengikuti UN perbaikan, \" ungkapnya.Ujian Nasional Perbaikan dijadwalkan baru akan dilaksanakan pada akhir bulan Juli 2019. Selain siswa pelaku kecurangan UNBK, juga bisa diikuti bagi siswa/siswi lain mendapat nilai UN dibawah standar 5,5, juga siswa/siswi yang terdaftar tapi belum mengikuti UNBK karena alasan lain atau siswa/siswi lulusan dua tahun lalu seperti lulusan tahun 2017, 2018 dan tahun 2019.
\"Pendaftaranya akan berlangsung secara online, UN perbaikan ini siswa bisa daftar dan ujian dimanapun berada, tanpa harus pulang ke Bengkulu, \" terangnya.Wahyu membantah adanya kenaikan nilai Ujian Nasional Berbasis komputer menjadi keterkaitan kecurangan. Ia menjelaskan kenaikan nilai UN tahun 2019 murni dari kejujuran siswa. Pasalnya jika ke lima pelaku benar-benar murni dan nilainya keluar, bukan tidak mungkin kenaikan nilai akan semakin tinggi. Seperti diketahui, Ujian Nasional tingkat SMA/SMK di provinsi Bengkulu sudah 100 % berbasis komputer. Diikuti 18.452 siswa SMA dan 7.944 siswa SMK, dengan menggunakan 8.037 clien dan 256 server di sekolah penyelenggara. (247) A. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia B. Mata Pelajaran Bahasa Inggris C. Mata Pelajaran Matematika D. Mata Pelajaran Kimia E. Mata Pelajaran Fisika F. Mata Pelajaran Biologi G. Mata Pelajaran Bahasa Asing