Setelah berhasil mengambil uang Rp 14 juta dan perhiasan emas 41 gram, keenam pelaku langsung kabur ke arah Kaur. Wakapolres Bengkulu Selatan, Kompol Ahsyad Mega memerintahkan pengejaran dan penghadangan pelaku di Polsek kedurang.
Mendapat perintah, anggota Polsek Kedurang langsung berupaya mencegah laju mobil para pelaku di Desa Sulau Kecamatan Kedurang Ilir. Menghadapi penghadangan, para pelaku nekat hendak menabrak kendaraan aparat. Aksi nakat tersebut, membuat polisi yang bertugas tidak bisa berbuat banyak. Para pelaku berhasil lolos.
Polres BS kemudian menghubungi Polres Kaur. Sekitar pukul 08.00 WIB, mobil perampok dengan ciri-ciri yang sama melintasi Mapolsek Tanjung Kemuning. Saat dihentikan, mobil tersebut terus melaju bahkan nyaris menabrak anggota polisi. Anggota yang melakukan penghadangan langsung melepaskan tembakan ke mobil pelaku. Tembakan mengenai kaca samping, kaca belakang dan bodi belakang mobil. Meski diberondong tembakan, para pelaku terus saja memacu mobilnya ke arah Kecamatan Kaur Tengah.
Mapolsek Tanjung Kemuning akhirnya melakukan koordinasi dengan Mapolsek Kaur Tengah dan Brimob di Semidang Gumay. Namun ternyata pelaku tidak melintasi wilayah Mapolsek Kaur Tengah. Mobil pelaku masuk ke arah jalan Simpang Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Desa Nusuk Kecamatan Semidang Gumay, lalu berhenti di kebun sawit 1 kilometer dari jalan negara. Pelaku kemudian kabur meninggalkan mobil tersebut.
Sebagian polisi yang terus melakukan pengejaran, menemukan mobil tersebut di dalam kebun sawit warga di lokasi Air Kule, Air Seranjangan. Penyisiran sepanjang 2 km dilakukam hampir 2 jam, namun tidak membuahkan hasil. Sebagian polisi lagi mengindentifikasi mobil yang ditinggalkan pelaku. Terlihat kaca mobil berantakan dan terdapat proyektil peluru di bodi mobil. Tidak satupun tembakan yang mengenai pelaku, karena tidak ditemukan bercak darah di dalam mobil. Mobil kemudian diamankan di Mapolsek Tanjung Kemuning untuk kemudian dibawa ke Mapolres BS.
Kapolres Kaur, AKBP Andi Kirnanda SH MH melalui Kasat Reskrim AKP Lumban Raja didampingi Kapolsek Tanjung Kemuning, Ipda Azwar Alwi dan Kapolsek Kaur Tengah Ipda Arie Yansah SH mengatakan pihaknya terus melakukan penyisiran bersama jajaran Polres BS yang dipimpin Kasat Reskrim Polres BS, AKP Dwi Citra Akbar.
ebanyak 6 orang bandit merampok pengelola SPBU Tanjung Raman, Manna Bengkulu Selatan. Akibat perampokan tersebut menyebabkan Zaniar Oktanita (25), korban kehilangan perhiasan emas seberat 41 gram. Selain itu, uang korban Rp 14 juta yang akan digunakan membayar cicilan bank dan kredit mobil dibawa kabur oleh ke-6 rampok tersebut. Para pelaku kabur menggunakan Toyota Avanza warna silver dengan nopol BE 2285 EK.
Menurut informasi pada Selasa pagi, enam pelaku tiba di SPBU Tanjung Raman dan ingin menumpang menginap di SPBU. Mereka berenam tidur di Musola yang ada di komplek SPBU. Setelah pagi tiba, salah satu pelaku berniat menumpang charge handphone di dalam minimarket. Tanpa menaruh curiga istri korban mempersilakan saja.
Tak lama kemudian, pelaku mengambil handphonenya. Saat itu istri korban sedang memasangkan sepatu anaknya yang akan berangkat sekolah. Tiba-tiba saja dua pelaku yang kembali masuk ke dalam mini market langsung mengambil uang di dalam tas yang diletakkan istri korban dekat meja kasir. Saat itu korban meminta pelaku mengembalikan tas itu, namun pelaku mengganti tas korban dengan tas pelaku. Sementara korban hanya terdiam tanpa mencegah pelaku yang membawa tasnya pergi.
Korban baru sadar ketika pelaku telah pergi dan menuju mobil Avanza yang siap melaju ke arah Kaur. Seketika korban berteriak minta tolong kepada suaminya, yang pagi itu berada di SPBU. Mendengar teriakan istrinya, Ade suami korban langsung mengejar mobil Avanza, namun pengejaran terhambat oleh mobil fuso yang melintas di jalan.(369/823)