BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bengkulu pada triwulan I-2019 (y-o-y) lalu tumbuh sebesar 5,01 persen atau melambat bila dibandingkan triwulan I-2018 yang tumbuh 5,10 persen. Melambatnya pertumbuhan ekonomi ini disebabkan sektor lapangan usaha jasa keuangan mengalami kontraksi sebesar 2,91 persen. Meski begitu, semua sektor lapangan usaha memberikan kontribusi yang cukup baik terhadap pertumbuhan ekonomi Bengkulu.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Dyah Anugrah Kuswardani MA mengatakan, dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 9,80 persen dan jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 8,77 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai pada pengeluaran konsumsi LNPRT sebesar 11,53 persen. \"Pada triwulan I-2019 hanya lapangan usaha jasa keuangan mengalami kontraksi,\" kata Dyah, kemarin (6/5).
Sementara itu, sumber utama pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu triwulan I-2019 adalah perdagangan besar dan eceran sebesar 1,22 persen, diikuti pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 1,00 persen, dan transportasi dan pergudangan sebesar 0,54 persen. Sementara yang terendah adalah jasa keuangan, yakni sebesar -0,10 persen. \"Rendahnya kontribusi jasa keuangan ke Pertumbuhan Ekonomi kemungkinan disebabkan oleh melambatnya penyaluran kredit pada triwulan I,\" tutur Dyah.
Ia mengatakan, Bengkulu harus mengembangkan atau memperdalam sektor jasa keuangan, baik institusi keuangan maupun pasar keuangan. Hal itu guna mendorong sektor rill menghasilkan pertumbuhan ekonomi. \"Untuk mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi ke depan, sektor jasa keuangan dibutuhkan untuk membiayai kebutuhan investasi. Sehingga perlu dilakukan upaya pendalaman pasar keuangan, baik dari pasar maupun institusi keuangan, yaitu bank dan non bank di daerah,\" tutupnya.
Pakar Ekonomi Universitas Bengkulu, Prof Dr Kamaludin MM mengatakan, pendalaman keuangan penting dan perlu dilakukan untuk mengerek pertumbuhan ekonomi yang saat ini berada di angka sekitar 5 persen. Sektor jasa keuangan merupakan salah satu sektor penting yang berperan di dalamnya.
Untuk mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi ke depan. \"Sektor jasa keuangan dibutuhkan untuk membiayai kebutuhan investasi sehingga perlu dilakukannya upaya pendalaman keuangan, baik dari pasar keuangan maupun institusi keuangan,\" tutur Kamaludin.
Ia menuturkan, pendalaman keuangan muncul sebagai penegas bahwa pembangunan yang berkualitas pada sektor keuangan tidak hanya berfokus pada aspek kedalaman, namun juga pada keterjangkauan serta efisiensi penyedia jasa keuangan. Meskipun peran dan keberhasilan sektor keuangan dalam menumbuhkan ekonomi berbeda-beda antar daerah, namun sektor keuangan terbukti efektif dan efisien untuk menumbuhkan perekonomian. \"Kita harapkan jasa keuangan bisa berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi didaerah,\" tutupnya.(999)