ARGA MAKMUR, BE – Setelah beberapa pekan lalu mendemo pemkab dan DPRD Bengkulu Utara (BU), kemarin 3 kepala desa (kades); Suwarno kades Air Merah, Ajrul kades Kalai Duai dan Sanusi kades Kali Satu yang menolak bergabung ke Kecamatan Arma Jaya kembali mendatangi kantor bupati. Para kades pun kembali menyatakan diri tak mau masuk ke dalam wilayah Arma Jaya.
Kades Kalai Duai, Sanusi mengatakan ejauh ini surat yang sudah diberikan ke pemkab soal penolakan pihaknya, waktu lalu dijanjikan akan ditindaklanjuti. Namun menurutnya, berdasarkan keterangan dari Asisten I BU, Ir Siti Kori\'ah Rosdiana, hal tersebut masih akan ditelusuri dan akan diproses.
\"Ya, surat usulan kami sudah diterima oleh pihak pemkab. Kami sangat berharap agar pemkab dapat menindaklanjutinya. Sampai detik ini masyarakat di 3 desa masih tetap pada prinsip awal, yaitu tidak mau bergabung ke kecamatan Arma Jaya dan ingin tetap menjadi bagian dari Kecamatan Arga Makmur,\" tegasnya.
Kemudian, jika alasannya tak dapat diproses secara instan oleh pemkab, maka pihaknya dapat memakluminya. Namun sebagai kades, ketiganya mengharapkan Pemkab BU mengupayakan pemenuhan keinginan warga 3 desa tersebut. Diakui Sanusi, pihaknya menyadari jika proses protes tersebut tak semudah membalikkan telapak tangan.
Sementara itu, Asisten I Ir Siti Kori\'ah Rosdiana mengatakan pihaknya siap memfasilitasi aspirasi yang disampaikan dari 3 desa tersebut untuk dibahas bersama. \"Kalau saat ini terbentur dengan moratorium pemekaran kecamatan, kita akan fasilitasi aspirasi tersebut. Dengan berjalannya waktu sambil menunggu, untuk sementara 3 desa ini harus bergabung terlebih dahulu ke Arma Jaya terkait administrasi pemerintahan dan urusan desa lainnya,\" katanya. (117).