Mobil Tak Bisa Melintas
MERIGI KELINDANG, Bengkulu Ekspress - Akses jalan provinsi yang berada di Desa Kelindang, Kecamatan Merigi Kelindang, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) ambles. Akibatnya, lalu lintas (lalin) yang menggunakan kendaraan roda empat lumpuh total. Jalan hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda dua. Itupun dengan bantuan warga setempat dan personel Polri dan TNI yang melakukan penjagaan di lokasi bencana.
Pantauan Bengkulu Ekspress, permukaan jalan mengalami penurunan kurang lebih 1 meter dari permukaan jalan awal. Hingga sore kemarin (25/4), kondisi jalan masih belum diperbaiki oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu.
Ditemui di lokasi kejadian, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Benteng, Drs Tomi Marisi MSi mengatakan, amblesnya jalan provinsi terjadi saat hujan deras pada Rabu (24/4) malam. \"Beberapa hari ini, curah hujan tinggi terjadi di Kabupaten Benteng. Akibatnya, permukaan jalan mengalami retakan dan ambles. Retakan pada permukaan jalan terjadi secara bertahap. Pada sore hari, hanya terjadi retakan kecil dan retakan membesar pada pukul 22.00 WIB,\" ungkap Tomi.
Dikatakan, bencana alam yang menimbulkan kerusakan jalan provinsi tidak hanya terjadi di Desa Kelindang. Di Desa Lubuk Unen, Kecamatan Merigi Kelindang, kendaraan roda empat juga tak bisa melintas dikarenakan permukaan jalan ambrol dan menciptakan lubang besar.
\"Ada beberapa titik bencana tanah ambles di Kabupaten Benteng. Selain itu, bencana lonsor yang mengganggu lalu lintas juga terjadi beberapa titik. Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPR dan BPBD Provinsi Bengkulu agar segera penanganan bencana segera dipercepat,\" harap Tomi.
Sementara itu, Ketua Forum Kades Merigi Kelindang, Ujang J mengatakan, kerusakan pada ruas jalan provinsi telah menimbulkan dampak besar. Pasalnya, jalan tersebut merupakan salah satu akses untuk menuju Puskesmas Lubuk Unen, pasar tradisional dan kantor Camat Merigi Kelindang. Selain itu, jalan yang rusak merupakan salah satu jalur alternatif dari Kabupaten Benteng ke Kabupaten Kepahiang dengan melewati kawasan PLTA Musi.
Tak hanya mengganggu kenyamanan pengguna jalan, bencana alam juga membuat roda perekonomian masyarakat terganggu. \"Karena jalan tak bisa dilewati oleh kendaraan roda empat. Hasil pertanian dan perkebunan warga tak bisa diangkut. Seperti TBS sawit maupun karet. Dalam kondisi tersebut, pengepul juga enggan membeli hasil komoditi pertanian warga lantaran tak bisa dijual ke pabrik,\" ungkap Kades.(135)