BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Gubernur Bengkulu Dr H Rohidin Mersyah, menyampaikan laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPj) kepada DPRD Provinsi Bengkulu melalui sidang paripurna. Dalam laporan LKPj itu diketahui realisasi anggaran tahun 2018 dari target Rp 3,3 triliun hanya teralisasi 2,9 triliun atau 89,08 persen. Menurut Rohidin, tidak tercapainya 100 persen realisasi anggaran itu, lantaran serapan anggaran yang sudah terprogramkan di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) memang masih rendah. Bahkan serapan itu lebih rendah dari tahun sebelumnya, 2017.
\"Memang serapannya masih sangat rendah, lebih rendah dari tahun sebelumnya,\" ujar Rohidin kepada Bengkulu Ekspress usai memberikan LKPj dalam sidang paripurna di gedung DPRD Provinsi Bengkulu, kemarin (27/3).
Dijelaskannya, rendahnya serapan itu lantaran ada beberapa program atau regulitas yang berbelit dan panjang. Sehingga membuat lamban proses lelang di Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ). Proses selesai lelang sendiri baru dimulai Mei dan sampai akhir tahun.
\"Mei baru ada yang selesai lelang. Kalau sekarang Februari sudah ada yang selesai lelang. Tentu yang menjadi catatan yang perlu dilakukan perbaikan,\" tambahnya.
Selain realisasi APBD 2018, untuk realisasi pendapatan Provinsi 2018, mengalami peningkatan. Dari sebelumnya Rp 2,804 triliun meningkat menjadi Rp 2,851 triliun. Peningkatan itu berasal dari pendapatan asli daerah (PAD) Rp 872,2 miliar, dana perimbangan Rp 1,97 triliun serta pendapatan lain-lain sampai Rp 1 triliun. \"Dari sisi pendapatan, memang jumlah meningkat sekitar 1,68 persen,\" beber Rohidin.
Dalam mewujudkan program prioritas yang telah digagas oleh Gubernur Bengkulu, dihasilkan beberapa pencapaian. Seperti, angka inflasi hanya 3,56 persen, sesuai data BPS lebih baik dari angka inflasi nasional 3,61 persen. Lalu, ekonomi Bengkulu meningkat 4,76 persen bila dibanding tahun sebelumnya. Angka kemiskinan turun 1,02 persen lebih prograsif dibanding dengan provinsi lainnya di Sumatera.
Lalu angka pengangguran turun 2,70 persen dari 2,81 persen tahun sebelumnya. Termasuk IPM meningkat dari 69,33 persen menjadi 69,95 persen. Total ekspor juga meningkat sampai 20,15 juta US Dolar dari sebelumnya 12,07 juta US Dolar.
\"Neraca perdagangan juga surplus sampai 8,33 juta US Dolar,\" ujar Rohidin. Sidang paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Provinsi Bengkulu Ihsan Fajri SSos itu, Rohidin meyakini, pada 2019, kemajuan Bengkulu bisa lebih pesat lagi. Sebab, beberapa program strategis juga ditindalanjuti dan menemukan titik terang. Seperti, jalan tol, pengembangan bandara dan pelabuhaan, kawasan ekonomi khusus (KEK) dan rel kerata api. \"Kita yakin, 2019 ini ekonomi Bengkulu akan tambah surplus,\" tegasnya.
Dalam mempercepat realisasi anggaran, Rohidin juga menegaskan, tetap mendorong semua OPD berkerja maksimal dalam memasukan proses lelang. Begitupun dengan mencari rekanan, juga diminta selektif sehingga ketika proses masuka lelang, tidak lagi banyak berkas yang ditolak. \"Ini yang kita minta, agar semua bisa bekerja lebih cepat,\" tutup Rohidin. (151)