BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Provinsi Bengkulu memiliki potensi sangat menjanjikan untuk para investor. Baik itu potensi sumber daya alam, pariwisata maupun kilinernya. Untuk mendorong investor itu masuk Bengkulu, maka dibutuhkan peran semua pihak.
Hasil promosi sementara Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bengkulu, sejumlah investor akan menanamkan investasinya di Provinsi Bengkulu. Investor itu mulai dari perusahaan kelapa sawit, batu bara dan beberapa investor lainnya. Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bengkulu, Endang Kurnia Saputra mengatakan, untuk mendorong agar para investor masuk itu tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja, tapi non pemerintah juga perlu dilakukan.
\" Ayo sama-sama untuk mempromosikan Bengkulu, agar para investor itu bisa masuk Bengkulu,\" terang Endang, kepada Bengkulu Ekspress, kemarin.
Endang mengatakan, dari BI akan tetap melakukan promosi kepada para calon investor. Karena sejauh ini, para investor itu akan ditarik untuk mengisi investasi di Pelabuhaan Pulau Baai. Sebab, pihak PT Pelindo II Bengkulu sejauh ini sudah siap untuk menyambut para investor. \"PT Pelindo II juga sudah siap,\" papar Endang.
Sementara itu, Endang mengatakan, belanja pemerintah masih sangat mempengaruhi pergerakan ekonomi di Bengkulu. Sedangkan komoditas unggulannya bersumber dari alam. Pada sektor perkebunan yaitu Sawit, Kopi, Karet, dan ekspornya didominasi oleh Batubara. Dirinya juga mengapresiasi, potensi panas bumi (geothermal) di Bengkulu, sudah mulai dieksplorasi.
\"Hasil riset Growth Diagnostic terdapat prioritas kebijakan reformasi struktural yang perlu ditempuh untuk mendorong perbaikan perekonomian Bengkulu, antara lain pengembangan infrastruktur pelabuhan laut dan udara, hilirisasi, peningkatan kapasitas listrik, juga SDM,\" papar Endang.
Dalam pengembangan Pelabuhan Pulau Baai, tambah Endang, akan memberikan dampak signifikan bagi peekonomian Bengkulu. Hal ini akan berdampak positif pada penyerapan tenaga kerja, hingga peningkatan investasi dan neraca ekspor. \"Kita juga berkeyakinan, ekonomi Bengkulu itu bisa bergerak pesat melalui pelabuhaan,\" tegasnya.
Disisi lain, Endang juga mengatakan, dalam triwulan pertama ini tingkat inflasi memang masih berjalan. Begitupun pertumbuhaan ekonomi juga masih berjalan. Hanya saja, peningkatannya bisa dilihat setelah mendekatan penutupan tahun. \"Sekarang yang mempengaruhi masih pada konsumsi masyarakat dan belanja pemerintah yang sudah mulai membaik. Kita harap dari sektor investasi bisa sangat mendorong ekonomi Bengkulu,\" tutup Endang.
Dia menambahkan, investasi di Provinsi Bengkulu pada 2019 ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dimana Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 4,9 Triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai US$ 136,6 juta. \"Ini bisa saya gambarkan kurang lebih 4-5 kali lipat peningkatannya dibandingkan tahun sebelumnya,\" kata Endang.
Peningkatan pertumbuhan investasi juga terlihat dari sisi ekspor, dimana telah terjadi kegiatan ekspor di Pelabuhan Pulau Baai hingga 70 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa geliat investasi di Bengkulu telah tumbuh begitu pesat. \"Kita melihat investasi di Bengkulu telah mengalami pertumbuhan yang begitu signifikan, terutama pada CPO dan Batubara,\" kata Endang.
Tidak hanya CPO dan Batubara, beberapa potensi investasi lainnya seperti sektor perikanan tangkap juga masih memiliki prospek yang menjanjikan. Hal itu mengingat laut Bengkulu yang sangat luas dengan potensi ikannya mencapai 126 ribu ton per tahun. Bahkan jika potensi ini bisa dimaksimalkan lebih maka akan menjadi sumber pendapatan baru baru daerah. \"Potensi ikan kita cukup bagus dan itu perlu dikembangkan terus dengan menggandeng investor,\" ujar Endang.
Selain itu, pihaknya menilai pengembangan investasi dalam bidang peternakan sapi sangat berpotensi di Bengkulu, hal ini disebabkan luas wilayah dan keberadaan lahan yang mendukung pengembangan ternak. Bahkan menurutnya, budidaya sapi di Bengkulu masih memiliki prospek yang cukup baik dan menggairahkan. \"Untuk peternakan sapi di Bengkulu sudah tumbuh dengan baik, dari Mukomuko hingga Kaur kita sudah bisa melihat pengembangan ternak sapi ini, dan masih sangat berpotensi di dilakukan,\" jelas Endang.
Pengembangan potensi investasi di Bengkulu menurutnya sudah cukup baik, bahkan Ia mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi Bengkulu yang terus mendorong investor untuk berinvestasi di daerah. Bahkan untuk proses mengurus perizinan usaha di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bengkulu hanya memakan waktu 2 jam. \"Ini adalah langkah yang luar biasa, karena mengurus izin di Bengkulu sangat mudah dan cepat, bahkan tercepat di Indonesia,\" tutup Endang.(999/(151)