BENGKULU, Bengkulu Ekpress- Sungguh sial nasib yang dialami oleh korban bernama Entirta, seorang karyawan disalah satu toko variasi mobil yang ada di Kota Bengkulu, pasalnya korban harus kehilangan uang sebesar kurang lebih Rp 12 juta yang ditransfernya melalui rekening ATM BCA terhadap terlapor berinisial W. Karena sudah menjadi korban penipuan, akhirnya korban mendatangi Mapolda Bengkulu untuk melaporkan kasus tersebut agar W bisa segera ditangkap dan diproses secara hukum.
Berdasarkan data yang terhimpun Bengkulu Ekspress, pada awal mulanya korban yang kenal dengan terlapor ini melalui kakak kandung korban yang terjadi pada tahun 2011 yang lalu, selanjutnya pada tahun 2014 korban pun memesan barang barang elektronik kepada terlapor dan selalu sampai, namun pada tanggal 24 November 2018 yang lalu, korban yang hendak memesan 2 unit Handy Talky (HT) dengan harga kurang lebih Rp 12 juta bahkan uang tersebut sudah ditransfer korban ke terlapor, namun hingga sekarang ini barang tersebut tidak kunjung dikirim oleh terlapor, bahkan nomor handphone dan facebook milik terlapor sudah tidak bisa dihubungi lagi.
Merasa sudah menjadi korban penipuan akhirnya korban memilih membawa kasus ini kejalur hukum. \"Selama ini barang yang sama pesan ke terlapor W ini selalu sampai pak, namun kali ini barang yang saya pesan tidak kunjung sampai dan saat saya mau menanyakan hal itu, Hp dan FB terlapor sudah tidak bisa dihubungi lagi,\" terang korban kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (17/2). Ia menjelaskan, untuk bukti transfer uang melalui rekening BCA ada dan saat dicek ke resi pengiriman tidak ada barang tersebut.
\"W itu sebenarnya teman atau kenalan kakak saya, saya belum pernah bertemu langsung dengan W, hanya melalui telpon dan medsos FB saat berkomunikasi dan memesan barang karena lokasi W berada di Jakarta, saya tidak menyangka jika W sudah menipu saya,\" ucapnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Bengkulu, AKBP Sudarno SSos MH membenarkan laporan tersebut dan sekarang ini korban masih dilakukan pemeriksaan dan penyidik masih mengumpulkan bukti-bukti lainnya. \"Yang jelas setiap laporan korban pasti akan kita tindaklanjuti secara profesional, apalagi ada bukti yang konkrit dan kuat pasti akan kita selidiki dan dalami, namun memang kasus seperti ini membutuhkan waktu yang akan lama karena kita mau mencari tahu dahulu dimana keberadaan terlapor,\" tutupnya. (529)