TABA PENANJUNG, Bengkulu Ekspress - Kondisi jalan dan jembatan menuju Desa Tanjung Raman, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) saat ini semakin parah. Pantauan Bengkulu Ekspress, permukaan jalan baru dikoraltersebut sudah tak lagi rata, melainkan, dipenuhi lubang.
\"Sejak tahun 2009, jalan menuju Desa Tanjung Raman belum pernah mendapat perhatian,\" ungkap warga Desa Tanjung Raman, Maulana.
Dijelaskan Maulana, akses jalan menjadi sangat sulit dilalui tatkala hujan. Badan jalan akan dipenuhi air yang membuat permukaan jalan seperti kolam. \"Hujan deras akan membuat debit air membesar. Tak jarang, air sungai meluap dan membuat jembatan tak bisa dilalui,\" tandasnya.
Sementara itu, Japardi, Sekdes Tanjung Raman menyampaikan, kerusakan jalan membuat jarak tempuh keluar dan masuk desa menjadi semakin lama.
\"Bisa dilihat langsung, 3 kilometer jalan dari Desa Tanjung Raman ke Desa Sukarami dalam kondisi yang tak memadai. Jika mulus, jarak tempuh ke kantor Bupati bisa ditempuh selama 15 menit. Dalam kondisi seperti ini, pengguna jalan membutuhkan waktu selama 1 jam,\" paparnya.
Senada disampaikan, Kepala Desa Tanjung Raman, Dodi Eriyanto mengungkapkan hal senada. Tak hanya sulit dilalui, hujan deras juga sering membzat jembatan mengalami kerusakan. \"Ketika hujan deras, sampah yang berasal dari hulu sungai akan terbawa arus dan menghantam jembatan.
Akibatnya, semua papan yang merupakan lantai jembatan habis terseret arus. Agar bisa dilewati, masyarakat harus bergotong royong terlebih dahulu agar jalan bisa kembali dimamfaatkan,\" jelasnya.
Kembali disampaikan Kades, pihaknya sudah beberapa kali menyampaikan usulan ke Pemda Benteng. Hanya saja, usulan yang disampaikan belum juga dikabulkan. \"Jalan menuju desa kami merupakan satu-satunya akses jalan kabupaten yang kondisinya paling rusak.
Kami harap, Pemda Bengkulu tengah bisa menggelontorkan dana untuk pembangunan jalan dan jembatan seperti yang diberikan ke desa-desa lain,\" pinta Dodi.(135)