BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang berada di Air Sebakul saat ini mulai menimbulkan kekhawatiran bagi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu. Pasalnya, seiring dengan penambahan jumlah penduduk, maka meningkat pula jumlah sampah yang dihasilkan, sedangkan luas lahan TPA yang ada sekarang tak mampu lagi untuk menampung sampah tersebut.
\"Harus betul-betul menjadi perhatian kita semua karena TPA ini dalam waktu 2 tahun lagi mungkin sudah tidak mampu lagi menampung sampah. Maka sekarang kita berupaya apakah memindahkan atau memperluas lahan,\" kata Kepala DLH Kota, Syarnubi SE, kemarin (21/1).
Menurutnya, persoalan ini sudah lama dipikirkan, hanya saja untuk mewujudkannya Pemkot terkendala lahan sehingga perluasan TPA ini belum bisa direalisasikan. Solusi lainnya, DLH sudah mendapatkan titik baru untuk dijadikan sebagai TPA baru, yang jaraknya sekitar 2 kilometer dari lokasi TPA yang lama. Luas lahan tersebut sekitar 8 hektare yang cukup untuk memperpanjang usia TPA hingga beberapa tahun ke depan.
\"Lahan baru ini memang milik pemerintah sehingga bisa kita gunakan untuk pemindahan TPA. Lokasinya masih tetap di kawasan Air Sebakul juga, tetapi jaraknya sekitar 2 Km dari TPA lama,\" jelasnya.
Syarnubi mengungkapkan, khusus TPA lama, dari luas awal sekitar 6,5 hektare saat ini hampir 80 persen dari luas tersebut sudah dipenuhi sampah yang menggunung.
Sedangkan jumlah sampah yang dihasilkan per hari mencapai 800 ton atau setara dengan 380-420 kubik. \"Karena kita terus melakukan pengelolaan secara maksimal, jadi jumlah sampah bisa sedikit ditekan, sehingga tidak menutupi semua lahan. Tapi setelah kita hitung TPA itu usianya hanya bisa 2 tahun lagi untuk menampung sampah,\" pungkasnya. (805)