BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Berdasarkan data dari Badan Narkotika Nasional (BNN), sebanyak 24 persen pengguna narkoba adalah pelajar. Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Provinsi Bengkulu mendukung penuh Satgas Anti Narkoba Sekolah (SANS) untuk memberantas penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah. Penasehat Sans Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah MMA melalui Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, H Herwan Antoni SKM MKes mengatakan, pelajar merupakan generasi penerus bangsa yang harus selalu dijaga agar tidak terpengaruh untuk mengkonsumsi narkoba. Apalagi narkoba merupakan zat berbahaya yang dapat merusak tubuh hingga menyebabkan kematian.
\"Kami berusaha mendorong seluruh pihak agar dapat memberantas dan mempersempit ruang gerak narkoba. Ini harus dicegah jangan sampai generasi kita mengkonsumsi narkoba,\" kata Herwan usai menghadiri Rapat Koordinasi Sans se-Provinsi Bengkulu di Sekretariat Sans, kemarin (14/1).
Ia mengaku, persoalan narkoba merupakan persoalan yang rumit dan tidak bisa diselesaikan secara sendiri-sendiri. Apalagi peredaran narkoba sasarannya adalah generasi muda. Untuk itu, diperlukan upaya prenventif baik dari organisasi perangkat daerah dan instansi untuk terus melakukan sosialisasi, kampanye dan deklarasi agar masyarakat terbebas dari narkoba.
\"Kita sudah melakukan kegiatan sosialisasi dan berbagai kegiatan lainnya yang tujuannya adalah agar bengkulu terbebas dari narkoba. Ini dilakukan mengingat hampir 40 persen masyarakat Bengkulu berada di sekolah,\" tuturnya.
Sementara itu, Ketua Umum Sans, Dedy Haryadi mengatakan, untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah, MKKS dan Sans harus berkoordinasi agar ruang gerak peredaran narkoba semakin sempit. Salah satu langkah yang dilakukan Sans yaitu membentuk Satgas Anti Narkoba di setiap sekolah. Bahkan, pada 2019 ini, pihaknya tidak hanya membentuk satgas di setiap sekolah saja, akan tetapi hampir di setiap kelas ada satu satgas yang mengawasi.
\"Jika sebelumnya Sans membentuk satgas disetiap sekolah sebanyak 20 orang, pada 2019 ini kami akan membentuk satgas disetiap kelas, mereka seperti MLM yang akan menyebar ke dalam kelas,\" ujar Dedy. Selain itu, Sans juga akan mendorong sekolah yang telah dibina untuk ikut membina sekolah lainnya. Di mana satgas Sans di SMA wajib membina SMP, begitu juga SMP wajib membina SD. \"Misal 1 SMA di Bengkulu Utara bisa membina satu SMP, dengan begitu mereka akan menjadi speaker untuk menjauhi narkoba. Kalau ini semua jalan maka Bengkulu jauh dari narkoba pada 2019,\" ungkap Dedy.
Hal tersebut sesuai dengan cita-cita Gubernur Bengkulu yang menginginkan Bengkulu terbebas dari penyalahgunaan dan peredaran narkoba. Bahkan demi mewujudkan cita-cita tersebut, Sans setelah Pemilihan Presiden 2019 mendatang juga akan melakukan persiapan untuk melaju ke tingkat nasional. \"Kita tidak hanya aktif di daerah saja, Sans juga akan aktif ke daerah lainnya di Indonesia. Bahkan saat ini sudah ada 3 provinsi yang siap mendukung Sans seperti Gorontalo, Sulawesi Tenggara dan Riau. Semoga hadirnya Sans bisa membuat Indonesia terbebas dari jeratan narkoba,\" harapnya.(999)