BENGKULU TENGAH, Bengkulu Ekspress - Jembatan di Desa Tanjung Raman, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) tak bisa lagi dilalui. Seluruh lantai papan jembatan tak tersisa akibat terseret arus sungai pada Rabu (9/1) sore.Kepala Desa (Kades) Tanjung Raman, Dodi Eryanto mengungkapkan, jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses jalan menuju Desa Tanjung Raman.
\"Akibat papan lantai jembatan hanyut, warga terpaksa menyeberangi sungai. Khusus warga yang menggunakan sepeda motor, warga setempat kompak untuk saling bahu-membahu mengangkat motor secara bersama-sama agar dapat menyeberangi aliran sungai,\" ungkap Kades.
Menurut Kades, peristiwa serupa memang sering terjadi. Terutama saat musim penghujan yang mengakibatkan debit air terlalu deras. Dampaknya, seluruh papan lantai jembatan semi permanen berukuran 4x6 meter tersebut hilang seketika.
\"Pergantian papan jembatan sudah beberapa kali dilakukan. Saat debit air kencang, semuanya tersapu habis. Bahkan, ketika aliran Sungai Rikis membesar, warga terpaksa menunggu debit air mengecil agar bisa melintas. Tak jarang, warga kembali pulang akibat air sungai membesar,\" beber Kades.
Memperjuangkan agar akses jembatan menuju desanya menjadi lebih baik, Dodi mengaku telah kehilangan akal. Usulan demi usulan sudah tak terhitung banyaknya disampaikan ke Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis. Baik itu ke Dinas Pekerjaan Umum (PU) maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Benteng. Padahal, kata Dodi, jembatan menuju Tanjung Raman merupakan satu-satunya akses warga untuk keluar dan masuk desa.
\"Selain jembatan, jalan menuju Desa Tanjung Raman juga tak pernah diperhatikan. Meski demikian, kami hanya bisa berharap dan menunggu kebijakan dari Pemda Benteng,\" harap Dodi.(135)