ARGA MAKMUR, Bengkulu Ekspress- Hingga saat ini baru ada sekitar 3 Usaha Kecil Mengegah (UKM) yang sudah resmi menjajal produk olahannya di etalase Indomaret. Sedangkan dalam Memorandum of Ounderstending (MoU) antara Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara (BU) dengan pihak Indomaret disepakati bahwa 15-20% etalase Indomaret diisi produk lokal.
Kepala Dinas Perdagangan (Disprindag) Bengkulu Utara, Zulkarnain mengatakan, belum tercapainya kesepakatan tersebut bukan berarti pemerintah daerah lepas kontrol dari MoU tersebut, hanya saja ini pihak UKM yang belum siap bersaing, dan besar kemungkinan produk UKM tersebut masih ada kekurangan sehingga produknya belum bisa dipajang di etalase Indomaret.
\"Terkait dengan masih kurangnya produk lokal yang masuk etalese Indomaret karena pihak UKM kita yang belum siap,\" kata Zulkarnain.
Zulkarnian menambahkan, sebagai mana diketahui produk yang masuk Indomaret tersebut merupakan produk yang betul-betul sudah siap bersaing, baik dari segi rasa, kemasan maupun merek. Sangat tidak mungkin produk yang masuk Indomret kemasanya amburadul.
Akan tetapi, lanjut Zulkarnain, seharusnya dengan adanya kebaradaan Indomaret di Kabupaten Bengkulu Utara menjadi peluang besar bagi para pelaku UKM, ataupun Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Pasalnya, produk olahan bisa bersaing sekelas pasar modern. Maka dari itu pihaknya berharap para pelaku UKM yang sudah dibina beberapa waktu yang lalu berani mencoba menjajak produk olahannya di Indomaret.
\"Memang ada ketentuan dan uji kelayakan suatu produk apabila hendak masuk Indomaret, akan tetapi itu hal biasa kalau produk kita dikoreksi. Itu tujuannya baik untuk kita berbenah ke depan, makanya coba dulu jangan ragu, apa bila ada kendala, para UKM ataupun Bumdes, silakan konsultasi ke kami. Karena kami siap membina para pelaku UKM tentang bagaimana caranya agar produk unggulan Kabupaten Bengkulu Utara bisa masuk ke pasar yang lebih modern. Apa lagi di Kabupaten Bengkulu Utara MoU-nya sudah ada. Jadi, untuk apa ragu-ragu. Ayo coba, kalau UKM yang lain bisa mengapa UKM kita tidak bisa,\" tandasnya.(127)