PWI Gelar Diklat Jurnalis

Kamis 27-12-2018,14:52 WIB
Reporter : Redaksi Terkini
Editor : Redaksi Terkini

Cegah Hoax di Tahun Politik

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Bengkulu kembali memberikan penguatan pers dalam bentuk pendidikan dan latihan (diklat) kepada jurnalis. Kegiatan ini agar wartawan tetap mengedepankan kode etik jurnalistik (KEJ) dalam menjalankan tugasnya agar berita yang dihasilkan tidak memuat berita hoax di tengah-tengah masyarakat.

Terlebih menghadapi tahun politik 2019, wartawan akan dihadapkan dengan dinamika politik dalam menjalankan tugasnya.  Pelaksana Tugas (Plt) Ketua PWI Provinsi Bengkulu, Drs Syahyar Sahbudin mengatakan, diklat itu diambil dengan tema penguatan pers menghadapi tahun politik 2019, memahami aturan pemilu terkini serta berperang melawan hoax.

\"Kegiatannya akan kita gelar besok (hari ini,red) di Hotel X-tra Bengkulu,\" ujar Syahyar kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (26/12).

Dijelaskanya, diklat ini sangat penting sekali untuk para wartawan. Terlebih di tahun politik, jika kapasitas wartawan masih kurang, maka akan terjerumus dalam kepentingan politik. Sehingga independensi sebagai wartawan akan tergadaikan tanpa mempertimbangkan tugas dan funsinya sebagai jurnalis.

\"Ketika mereka (wartawan) menampilkan hasil tulisannya, itu bentul-betul profesional. Tidak ada yang sifatnya mengadu domba, opini atau hoax. Ini yang harus kita hindari,\" tuturnya.

Peserta yang diikutkan, lanjut Syahyar diprioritaskan wartawan yang sudah tergabung dalam anggota PWI. Sehingga nantinya kapasitas wartawan ini benar-benar sudah teruji dan siap untuk mengedepankan KEJ di tahun politik.\"Yang kita ikutkan wartawan muda, yang punya semangat, motivasi tinggi. Karena mereka butuh pencerahaan cara menulis yang baru dan aturan-aturan yang harus diikuti,\" terangnya.

Selain anggota PWI, peserta juga diambil dari peserta yang akan mengikuti uji kompetensi wartawan (UKW) yang digelar secara gratis oleh PWI Provinsi Bengkulu pada tanggal 28 Desember mendatang. Tujuannya tidak lain, agar pengetahuan itu nanti bisa dibawa saat UKW dilakukan.

\"Jadi sebelum ikut UKW, wartawan ini kita godok dulu. Supaya meraka tau, proses pembuatan berita yang bagus. Bagaimana etikanya, 11 KIJ harus ditaati. Supaya meraka betul-betul menjadi wartawan profesional, bertanggungjawab dan memiliki tulisan berkualitas,\" tegas Syahyar.

Dalam Diklat itu, Syahyar mengatakan, para wartawan akan diisi materi oleh Ketua KPU Provinsi Bengkulu, Irwan Syaputra, Komisioner Bawaslu Provinsi Ediansyah Hasan SH MH, Akademisi Drs Azhar Marwan dan Pimpinan Redaksi (Pimpred) RBTV Purnama Sakti. Semua materi akan dibedah satu persatu oleh pemateri. Sehingga para wartawan benar-benar bisa memahami tugasnya. \"Karena ini menyakut menghadapi pemilu, jadi kita undang pemateri dari penyelenggara pemilu. Baik KPU maupun Bawaslu,\" tuturnya.

Harapannya tidak lain, agar para wartawan tidak salah dalam menyampaikan informasi kepada publik. Sehingga publik benar-benar menerima informasi yang mengedukasi, bukan malah terprofokasi. \"Ini sangat berbahaya jika salah. Karena publik itu ingin informasi yang benar-benar, bukan berita ecek-ecek dan informasi tidak jelas. Jadi kita godok agar wartawan bisa mempertanggungjawabkan profesinya dan menjaga namabaik organisasi profesinya PWI,\" tutup Syahyar. (151/krn)

Tags :
Kategori :

Terkait