BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Pemerintah Kota Bengkulu menargetkan seluruh jalan di dalam kota terang benderang pada 2019 mendatang. Hanya saja, komitmen ini tergantung keputusan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), apakah menyetujui pinjaman yang diajukan Pemkot sebesar Rp 250 Miliar atau tidak.
Jika tidak, maka sepanjang tahun 2019 warga kota tidak menikmati pembaharuan lampu jalan karena Pemkot tidak menyiapkan anggaran sedikit pun di dalam APBD 2019, melainkan hanya mengusulkan sebesar Rp 70 Miliar melalui pinjaman ke PT SMI tersebut.
Sekretaris Daerah Kota Bengkulu, Marjon MPd mengaku jika pinjaman itu ditolak, maka usulan untuk pengadaan lampu jalan tersebut terpaksa ditunda, dan tidak mungkin lagi dianggarkan karena sudah memasuki tahun berjalan. \"Kalau misal ditolak, ya tidak jadi belanja, cukup dibintangi saja mana usulan yang ditolak,\" kata Marjon, kemarin (25/12).
Beberapa waktu lalu, pemkot sudah menyampaikan usulan tersebut ke PT SMI di Jakarta, dan hingga saat ini masih menunggu keputusan. Jika nanti disetujui, maka tim dari SMI akan turun ke Kota Bengkulu untuk melakukan survei dan kajian terhadap program yang diusulkan. Setelah itu baru disimpulkan apakah program itu layak atau tidak.
\"Tim sudah kesana menyampaikan, nah hasilnya belum karena ada waktu jeda bagi mereka untuk verifikasi ke sini, kemudian mereka simpulkan setelah itu baru mereka jawab melalui surat keputusan,\" ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bengkulu, Drs Bardin mengatakan, meski tidak menyiapkan anggaran sepeserpun untuk pengadaan LPJU dalam APBD 2019, namun pihaknya optimis usulan pinjaman tersebut disetujui oleh PT SMI. Apalagi pembuatan Feasibility Study (FS) tersebut dibuat langsung oleh pihak PT SMI. Bahkan, menurut Bardin jika pinjaman diurungkan maka pihak PT SMI sendiri yang merugi. \"Kalau melihat kebutuhan sangat banyak, se-kota ini lampu harus dihidupkan. Kita optimis bisa disetujui karena yang buat FS-nya mereka sendiri,\" imbuhnya. (805)