Warga Taba Baru Ditemukan Tewas

Selasa 27-11-2018,10:22 WIB
Reporter : Redaksi Terkini
Editor : Redaksi Terkini

LAIS, Bengkulu Ekspress- Warga Desa Taba Baru Kecamatan Lais Kabupaten Bengkulu Utara, Rustan Efendi (38) yang hilang sejak Minggu (25/11) ditemukan sudah tak bernyawa sekitar jam 11.00 WIB oleh Bazarnas, BPBD, Polsek, Koramil dan warga, kemarin siang. Jasad korban ditemukan tidak jauh dari lokasi tempat ia mencari sayur pakis.

Kejadian bermula saat Rustan Efendi melakukan aktifitas seperti biasa mencari sayur pakis di pinggiran sungai Air Lais untuk dijual. Namun hingga malam menjelang isya Minggu (25/11), ia belum juga pulang. Mengetahui hal tersebut, istri Rustan Efendi melaporkan ke Kepala Desa Taba Baru, Antarudin. Mendapat laporan tersebut, ratusan warga setempat langsung menyisiri bantaran sungai Air Lais dengan alat penerangan seadanya. Hingga kemaren (26/11) akhirnya jasad korban ditemukan tidak jauh dari tempat korban mencari sayur pakis yakni di Lubuk Ganai Sungai Air Lais.

\"Allhamdulillah korban ditemukan setelah melakukan pencarian hingga 16 jam, yang dibantu oleh warga dan instansi terkait, BPD, Koramil dan pihak Polsek\" kata Kepala Desa Taba Baru, Antarudin.

Diketahui, korban diduga terpeleset saat mencari sayur pakis yang bertempat di pinggir aliran sungai Air Lais tersebut yang berjarak 2 Km dari rumahnya.  Lebih lanjut Antarudin menyampaikan bahwa setelah jasad korban langsung dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan. \"Dari pihak keluarga tidak mau melakukan otopsi karena dinilai ini murni kecelakaan biasa,\" ungkapnya.

Berdasarkan keterangan dari Kades Taba Baru, sungai Air Lais yang menjadi TKP ditemukannya korban memang terkenal mitor mistis sejak puluhan tahun lalu. Dimana dahulu di desa tersebut ada seorang gadis yang bernama Ganai yang pergi ke sungai Air Lais untuk mencuci pakaian, namun saat mencuci pakaiannya gadis tersebut melihat seekor ular yang sangat besar di atas pohon, lantaran ketakutan Ganai mencoba untuk lari.

Namun sayang Ganai dak dapat berkutik karena ulat tersebut menyeret dan melilit tubuh Ganai, dan menurut mitos yang beredar di masyarakat, setelah kejadian itu Ganai menghilang seperti ditelan bumi.

Ganai sendiri ternyata di bawa oleh ular tersebut ke dimensi lain selama 25 tahun lamanya. Namun setelah 25 tahun tiba-tiba Gamai keluar dari lubang lubuk dengan kondisi masih hidup, namun Ganai susah menua, dimana rambutnya sudah memutih dan kulitnya yang sudah berkeriput.

Lanjut kades, setelah keluarnya Ganai, dari dalam lubang kuning sungai sering terdengar suara yang memanggil nama Ganai, Ganai. Lantaran warga merasa takut, Ganai kembali ke lubang tersebut, dan warga pun menutup lubang lubuk dengan bebatuan. Sehingga akhirnya hingga kini suara-suara tersebut tidak ke luar lagi. \"Nah, begitulah asal muasal nama Lubuk Ganai yang menjadi TKP korban,\" tandasnya. (127)

Tags :
Kategori :

Terkait