Bersatu dan Sinergi dalam Membangun

Kamis 22-11-2018,10:31 WIB
Reporter : Redaksi Terkini
Editor : Redaksi Terkini

OJK Rayakan HUT ke-7

BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Memasuki usia yang ke-7, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bengkulu akan terus mengoptimalkan peran sektor jasa keuangan, salah satunya memfasilitasi kebutuhan daerah melalui Lembaga Jasa Keuangan (LJK) untuk menyalurkan pembiayaan ke berbagai sektor produktif dan mendukung pembangunan serta menjadi solusi pengentasan kemiskinan. Pengoptimalan peran tersebut dapat terwujud dengan cara bersatu dan sinergi, baik bersama pemerintah maupun stakeholder terkait.

\"Dengan tema Bersatu dan Sinergi, kita berusaha mendorong LJK di Provinsi Bengkulu agar berkontribusi pada pembangunan dan menjadi solusi dalam pengentasan kemiskinan,\" kata Kepala OJK Provinsi Bengkulu, Yan Syafri, kemarin (21/11).

Jika hal tersebut dapat terjalin dengan baik, maka mampu mendorong ekonomi dan memberdayakan UKM di Bengkulu. Apalagi jika melihat total kredit yang telah disalurkan oleh LJK di Bengkulu, salah satunya sektor perbankan dimana hingga Agustus 2018 lalu, telah berkontribusi dalam penyaluran kredit mencapai Rp 18.5 Triliun. Jumlah tersebut dinilai sangat fantastis untuk mendorong kemajuan di Provinsi Bengkulu.

\"Hal tersebut juga mampu memutar roda ekonomi lebih cepat dan lebih besar, menciptakan lapangan kerja baru dan pengentasan kemiskinan,\" ujar Yan.

Selain itu, OJK ke depan juga akan melakukan perkembangan teknologi mengingat telah banyaknya bisnis Financial Technology (Fintech) yang merambah ke sektor industri keuangan. Hal ini menjadi penting, karena perkembangan teknologi dan komunikasi terhadap layanan dan produk sektor jasa juga membutuhkan respon yang tepat waktu dan tepat guna. \"Kita harus mampu strike the right balance antara menjaga tumbuh kembangnya fintech dengan aspek prudential dan perlindungan konsumen,\" terang Yan.

Ia juga mendorong semua pegawai OJK untuk terus meningkatkan kapasitas, komitmen, kerja keras dan soliditas dalam menjalankan tugas-tugas yang diamanatkan negara dan masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut, OJK selalu memberikan pelatihan kepada karyawannya dalam upaya peningkatan kompetensi.

Bahkan dalam setahun dilakukan sekitar empat kali pelatihan peningkatan kompetensi agara kapasitas karyawan menjadi lebih baik lagi.\"Kami berusaha mewujudkan OJK yang kredibel dan berperan nyata dalam pembangunan berkeadilan di Indonesia khususnya di Provinsi Bengkulu dengan karyawan yang berkompetensi dan mumpuni,\" ujar Yan.

Selain itu, OJK ke depan juga akan terus fokus melawan tawaran investasi ilegal yang merugikan dan meresahkan masyarakat. Berbagai strategi dilakukan OJK, mulai dari preventif seperti melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat hingga tindakan represif yaitu membantu melakukan upaya koordinatif antarinstansi terkait untuk mempercepat proses penanganan kasus-kasus dan pengaduan masyarakat terkait investasi ilegal yang dilaporkan ke OJK akan dikoordinasikan dengan Satgas Waspada Investasi untuk penanganannya.

\"Ini sudah menjadi tugas kami dan kedepan kami akan terus meningkatkan pengawasan baik melakukan edukasi dan kerjasama dengan instansi terkait seperti Kominfo, Polri, dan perusahaan telekomunikasi,\" jelas Yan.

Tidak hanya berkontribusi dalam pencegahan investasi ilegal, OJK juga ikut berperan dalam kegiatan bakti sosial. Tepat pada HUT-nya yang ke-7, OJK menggelar kegiatan donor darah bekerjasama dengan PMI Kota Bengkulu. Kegiatan ini dilakukan selain bentuk kepedulian terhadap sesama, juga sebagai salah satu kontribusi terhadap stok darah yang selalu defisit.\"Ini bentuk kepedulian kami, semoga banyak orang bisa mengikuti dan menggelar kegiatan serupa,\" harapnya.

Kegiatan lainnya yang gencar dilakukan OJK yaitu berkontribusi pada bidang pendidikan melalui edukasi di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi terkait LJK. Hal ini selain memberikan pengetahuan, diharapkan juga mampu meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Provinsi Bengkulu.

Seperti diketahui, literasi keuangan di Bengkulu baru mencapai 27.6 persen dan inklusi keuangan 67,3 persen. Angka tersebut lebih baik dibandingkan literasi keuangan Regional 7 Sumbagsel mencapai 29,7 persen dan inklusi 28,9 persen.

\"Meski begitu, kita akan terus berusaha meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Bengkulu, agar banyak masyarakat paham dan mengerti produk dan jasa keuangan,\" tutupnya.(999)

Tags :
Kategori :

Terkait