Warga Sesalkan Kebijakan PDAM

Jumat 16-11-2018,10:10 WIB
Reporter : Redaksi Terkini
Editor : Redaksi Terkini

KEPAHIANG, Bengkulu Ekspress– Tindakan tegas pencabutan meteran air bersih oleh managemen PDAM Tirta Alami dinilai arogan. Pasalnya tindakan tegas managemen hanya berlaku untuk hak-hak perusahaan semata tanpa mengimbangi dengan kewajiban yang harusnya dilaksanakan.

Aan Julianda SH MH (25) warga Talang Karet mengatakn keberadaan perusahaan BUMD bertujuan untuk memastikan agar kebutuhan dasar air bersih kepada masyarakat dapat tersaluran.“Kalau sekarang air keruh, jadi warga warga sekalu pelanggan itu kan membeli air. Karena kondisi air tidak layak beli tentunya warga wajar tidak membayar,” tegasnya.

Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pusat ini menilai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang harus memiliki sikap jelas dan tegas terhadap managemen PDAM Tirta Alami. Agar dapat menyelesaikan permasalahan penyaluran air bersih melalui perusahan daerah.

“Pemerintah harus bisa menargetkan managemen PDAM agar bisa cepat menyelesaikan masalah ini. Air bersih merupakan kebutuhan dasar manusia, harus jadi prioritas pemerintah agar bisa dituntaskan,” tegasnya.

Dirinya mengaku kaget dengan data yang didapatnya dilapanganm, sebab bukan hanya warga Desa Talang Karet semata yang mengeluhkan air PDAM. Bahkan di Kelurahan Padang Lekat Kecamatan Kepahiang sudah mata bertahun-tahun.“Sekarang sudah mulai cabut mencabut kilometer, padahal menurut saya warga pelanggan menungguk sebab kondisi airnya tidak layak bahan airnya tidak mengalir hingga bertahun-tahun,” ucapnya.

Masalah air PAM ataqu PDAM mati dan tidak layak konsumsi sudah menjadi permasalahan yang akut tanpa ada penyelesaikan. Bahkan Direktur PDAM Tirta Alami pun sudah diganti oleh Bupati dari Karmolis ST hingga dijabat Sudarmin SH.

Setelah pergantian pimpinan ditubuh perusahaan milik pemerintah daerah tersebut pesersaolan pam mati dan air keruh tetap tidak ada solusi. Hingga masyarakat atau pelanggan yang selalu menjadi korban. (320)

Tags :
Kategori :

Terkait