Pagar Pasar Panorama Diduga Dijebol

Kamis 15-11-2018,15:20 WIB
Reporter : Redaksi Terkini
Editor : Redaksi Terkini

Anggaran Rp 400 Juta Mubazir

BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Pagar Pasar Panorama yang menghabiskan anggaran Rp 400 juta dari APBD 2016 lalu, tampaknya mubazir. Sebab, sejak selesai dibangun, dinding pagar beton setinggi 2,5 meter itu diduga dijebol oleh para pedagang hingga seluruh dinding pagar rusak dan hanya meninggalkan tiang-tiang saja.

Sejauh ini, dari Pemkot belum mengambil tindakan apapun terkait pengerusakan aset tersebut.\"Kalau pemeliharaan dari kontraktor itu 6 bulan, dan itu rusaknya karena tidak wajar, jadi itu bukan lagi ranahnya kontraktor,\" kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bengkulu, Syafriandi ST MSi, kemarin (14/11).

Awalnya, konsep pembangunan pagar itu sebagai upaya dari Pemkot untuk membatasi ruang lingkup para pedagang agar tidak ada lagi yang berjualan di badan Jalan Kedondong. Namun, pembangunan pagar tersebut justru menimbulkan protes dari para pedagang, karena kondisi di dalam pasar justru seperti penjara ditutupi dengan tembok-tembok tinggi dengan sedikit pintu masuk, kemudian suasana pasar menjadi gelap, ditambah lagi Pemkot tidak mengimbangi pembangunan pagar tersebut dengan perbaikan infrastruktur di dalam pasar. Para pedagang yang merasa tidak nyaman berjualan, memberontak melakukan aksi demo hingga pembongkaran paksa terhadap pagar tersebut.

Pemerintah kota tidak bisa berbuat banyak karena mengaku bahwa pagar tersebut belum menjadi solusi yang tepat untuk menertibkan pedagang.\"Saat awal perusakan pagar ini sudah pernah kita tindak jalur hukum. Tapi waktu itu hanya sebagai efek jera, ada yang sampai ditahan 3 hari,\" bebernya.

Pun demikian, pihaknya belum bisa menentukan konsep apa terkait aset pagar ini, apakah akan diperbaiki atau justru diratakan kembali. Karena, menurut Syafriandi untuk tindak lanjut terhadap aset ini harus dilakukan konsolidasi terlebih dahulu dengan OPD terkait. Jangan sampai langkah yang diambil justru salah lagi, karena apapun yang dilakukan ke depan akan menggunakan biaya yang besar, sehingga akan mubazir jika tidak direncanakan matang dari awal.

\"Jadi, nanti kita rapatkan lagi dengan Disperindag, apakah pasar itu memang butuh pagar atau tidak? Nah, ini yang harus kita samakan dulu persepsinya. Yang jelas tujuan awal kita buat pagar itu supaya pedagang tidak keluar pasar,\" pungkasnya. (805)

Tags :
Kategori :

Terkait