PONDOK KELAPA, Bengkulu Ekspress - Pemanfaatan lahan tidur di Desa Margo Mulyo Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Benteng mendapat apresiasi dari Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Benteng.Bahkan,Kepala Distan Kabupaten Benteng, Drs Supawan Said rela meluangkan waktunya untuk memantau langsung aktivitas yang dilakukan warga. Dari hasil peninjauan, terungkap bahwa lahan yang selama ini tak tergarap ternyata sudah dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian. Salah satunya adalah dengan menanam buah-buahan yang tak membutuhkan waktu lama untuk bisa menghasilkan rupiah. Seperti tanaman semangka, melon maupun timun.
\"Kami sangat bangga atas apa yang dilakukan oleh masyarakat Desa Margo Mulyo. Warga bernisiatif memanfaatkan lahan tidur hingga menjadi bermanfaat dan produktif,\" kata Supawan.
Selama ini, jelas Supawan, terdapat puluhan hingga ratusan hektare (Ha) lahan di Kabupaten Benteng yang dikategorikan sebagai lahan tidur. Terutama lahan yang termasuk kawasan rawa dan gambut.\"Dari apa yang kami lihat, pengolahan lahan rawa juga membutuhkan ketelatenan (keinginan yang kuat). Warga harus membuat pematang ataupun siring terlebih dahulu agar tanah bisa digunakan untuk bercocok tanam. Saat ini, apa yang dikerjakan masyarakat sudah membuahkan hasil. Bahkan, beberapa warga memanfaatkan lahan milik orang lain dan rela menguarkan biaya sewa lahan sebesar Rp 1 juta pertahun,\" ungkap Supawan.
Senada disampaikan Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Benteng, Ir Sucipto.Menurut Sucipto, pemanfaatan lahan tidur diharapkan bisa dicontoh oleh warga lain yang ada di Kabupaten Benteng.\"Dari kacamata kami, terbengkalainya lahan juga terjadi akibat rendahnya semangat warga untuk bangkit. Pola pikir seperti inilah yang harus diubah agar kesejahteraan bisa meningkat,\" kata Sucipto.
Di sisi lain, Sucipto meminta agar Pemda melalui OPD teknis bisa lebih berperan aktif dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar lahan yang tersedia bisa digarap secara optimal.\"Selain sosialisasi, pemanfaatan lahan juga harus didukung dengan sarana dan prasarana serta alat dan mesin pertanian (Alsintan). Terkhusus aktivitas penanaman buah-buahan, warga membutuhkan cultivator yang bisa digunakan untuk menyiangi lahan sekaligus menggemburkan tanah,\" harap Sucipto.(135)