Ketika Harapan Warga Diwujudkan TNI
Ketiadaan akses jalan menyulitkan para petani di Kecamatan Padang Ulak Tanding dan Sindang Beliti Ulu untuk mengeluarkan hasil bumi dari ribuan hektar area pekebunan dikawasan tersebut. Hingga Akhirnya TNI melalui Program TMMD memberikan harapan baru bagi mereka. JALAN setapak dengan beberapa kubangan air di sejumlah titik membelah perbukitan dan perkebunan warga didua kecamatan yaitu Kecamatan Padang Ulak Tanding dan Sindang Beliti Ulu di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu.
Kondisi jalan setapak tersebut, masih sangat jelas diingatan, Tenty (23) salah satu petani di dari Desa Lawang Agung Kecamatan Padang Ulak Tanding. Karena jalan tersebut merupakan jalan yang bisa ia lalui untuk ke area perkebunan sejak masih kecil dulu.
Dengan hanya jalan setapak di tengah-tengah perkebunan warga, maka tentunya akan menyulitkan ia dan petani lainnya untuk mengeluarkan hasil bumi baik kopi, lada, kareta padi hingga jahe dan kunyit yang banyak ditanam warga.
Untuk mengeluarkan hasil bumi tersebut, sebelum masyarakat memiliki kendaraan roda dua, mereka sudah terbiasa membawanya dengan dipikul, kemudian setelah memiliki kendaraan roda dua, mereka belum juga bisa mengangkut hasil bumi mereka kecuali dengan kendaraan roda dua yang sudah dimodifikasi khusus untuk melalui jalur berlumpur dengan dilengkapi rantai tambahan dibagian rodanya.
Namun tidak semua petani memiliki kendaraan jenis itu, sehingga petani lainnya harus meminta tolong untuk diangkutkan hasil bumi mereka dengan ongkos Rp 500 per KG. Saat kondisi musim kemarau, tidak terlalu menjadi hambatan, namun saat musim hujan tiba, meskipun sudah dimodifikasi khusus namun kendaraan-kendaraan tersebut akan sulit untuk menaklukkan jalan yang licin dan penuh dengan kubangan air.
\"Kalau hujan, motor ojek tidak bisa dibawa sendiri, namun harus didampingi dua orang untuk memegang motor agar tidak terjatuh,\" ungkap Tenty saat menceritakan pengalaman mereka mengeluarkan hasil bumi dari perkebunan yang mereka miliki.
Apa yang disampaikan oleh Tenty tersebut, juga diamini oleh Redi (35) petani dari Desa Pengambang Kecamatan Sindang Beliti Ulu. Karena minimnya akses jalan yang hanya setapak tersebut, butuh berhari-hari untuk mengeluarkan hasil bumi seperti kopi dari perkebunan mereka. Hal tersebut karena jarak ke kebun miliknya mencapai 1 jam dengan kendaraan bermotor yang sudah dimodifikasi khusus, padahal menurutnya bila sudah memiliki akses jalan, 10 menit saja sudah sampai.
\"Untuk mengeluarkan 1 ton kopi atau jahe saja, kami biasanya membutuhkan waktu tiga hari karena jalannya jelek,\" aku Redi.
Dengan kondisi tersebut, baik Tenty, Redi dan ratusan petani lainnya mengharapkan adanya pembukaan jalan oleh pemerintah. Beberapa proposal usulan pembukaan jalan sudah disampaikan pemerintah desa ke pemerintah kabupaten namun tak kunjung direalisasikan.
Redi mengaku, karena tak ada kabar akan adanya pembukaan jalan ke area perkebunan mereka, mereka sempat pesimis akan dibangun akses jalan menuju perkebunan mereka. Namun bak mendapatkan durian jatuh, Redi mengaku sangat senang setelah mendapat informasi akan adanya program TMMD dari Kodim 0409/Rejang Lebong yang akan membuka jalan dengan membelah perbukitan dari Desa Lawang Agung Kecamatan PUT ke Desa Jabi dan Desa Pengambang Kecamatan Sindang Beliti Ulu.
\"Waktu mendapat kabar mau dibangun saja kami sudah senang, apalagi waktu sudah dibangun seperti saat ini,\" ungkap Redi dengan senyum sumringah.
Karena dengan dibukanya jalan tersebut, tak hanya kendaraan roda dua yang bisa masuk ke perkebunan mereka, kendaraan roda empatpun bisa masuk, kondisi tersebut tentunya menurutnya bisa mengurangi biaya untuk mengangkut hasil perkebunan dan mempersingkat waktu. Selain itu, untuk menuju pusat kota kabupaten, bila selama ini mereka harus memutar sepanjang belasan kilo, dengan adanya jalan baru mereka cukup menempuh perjalana sepanjang 6,5 KM.
Bahkan karena dibukanya jalan melalui program TMMD ke-103 Kodim 0409/Rejang Lebong tersebut, Arpantomi Amek (40) salah satu warga De
sa Jabi Kecamatan Sindang Beliti Ulu memotong seekor kambing yang kemudian daging kambing tersebut mereka masak bersama-sama dengan dimakan bersama warga dan Satgas TMMD yang melakukan pembukaan jalan.
\"Pemotongan kambing ini sebagai bentuk syukur saya atas dibukanya jalan ke perkebunan saya dan warga lainnya, karena selama ini kami sangat kesulitan mengeluarkan hasil bumi karena tak adanya jalan yang memadai,\" sampainya
Ia juga menyampaikan terima kasihnya kepada jajaran TNI yang telah membuka akses jalan ke perkebunan mereka, karena dengan dibukanya jalan baru maka biaya dan waktu untuk mengeluarkan hasil perkebunan akan menjadi lebih murah dan singkat
Disisi lain, Kepala Desa Pengambang Kailani mengungkapkan sebagai bentuk syukur warga dengan kegiatan TMMD, warga mereka dengan sukarela membantu Satgas TMMD untuk membuka jalan. Bahkan warga yang tanahnya terkena lokasi pembukaan jalan menghibahkan tanah mereka untuk dibuka jalan bahkan warga juga turut membantu membersihkan lahan yang akan dijadikan lokasi pembukaan jalan baru.\"Sangking senangnya warga, sebelum pelaksanaan TMMD, warga sudah banyak yang membuka lokasi untuk dibangun jalan seperti menebangi kopi mereka.
Selain untuk mempermudah akses dan membuka keterisoliran warga, Megawati Kades Guru Agung Kecamatan PUT juga mengungkapkan dengan dibukanya jalan baru melalui program TMMD tersebut, maka akan meningkatkan nilai jual tanah warga dikawasan tersebut.\"Dengan terbukanya jalan baru ini, maka harga jual tanah atau kebun yang sebelumnya berkisar Rp40 juta per hektare saat ini mulai merangkak naik hingga Rp70-an juta,\" sampai Megawati.
Sementara itu, Dandim 0409/Rejang Lebong, Letkol Kav Budi Wirman SSos menjelaskan dalam kegiatan TMMD ke-103 tersebut selain membuka jalan sepanjang 6,5 KM dengan panjangn 6 meter. Satgas TMMD yang dibantu warga juga melaksanakan sejumlah kegiatan lainnya seperti pembangunan dua Poskamling, pengecatan dua masjid, pemasangan lima gorong-gorong hingga perbaiakan jembatan gantung sepanjang 35 meter yang sudah tidak bisa difungsikan lagi selama 4 tahun terakhir.\"Selain kegiatan fisik, kita juga banyak melakukan kegiatan non fisik seperti penyuluhan Narkoba bersama jajaran Polres Rejang Lebong,\" sampai Dandim yang juga Dan Satgas TMMD ke-103 Kodim 0409/Rejang Lebong.
Kegiatan non fisik lainnya seperti penyuluhan pertanian, mengingat sebagian besar warga dilokasi TMMD merupakan petani. Serta menjadi guru disekolah dasar untuk memberikan materi terkait dengan pemahaman dan pengetahuan mengenai bela negara, wawasan kebangsaan dan cinta tanah air kepada para siswa SD dilokasi TMMD.
Menurut Dandim, partisipasi masyarakat saat kegiatan TMMD juga sangat tinggi, terlebih lagi dalam pelaksanaan TMMD tersebut dilakukan saat musim hujan, sehingga untuk mengangkut material khususnya material untuk pemasangan gorong-gorong banyak dibantu warga dengan menggunakan kendaraan bermotor roda dua yang sudah dimodifikasi untuk jalan lumpur, karena bila menggunakan kendaraan biasa maka tidak akan bisa masuk.
\"Selain membuka keterisoliran warga, jalan baru ini juga memutus jarak warga saat akan menuju pusat kota, karena selama ini mereka harus memutar belasan kilometer dengan jalan baru ini akan menjadi lebih singkat,\" papar Damdim.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Rejang Lebong RA Denni SH MM menyampaikan terima kasih kepada Satgas TMMD ke-103 Kodim 0409/Rejang Lebong yang telah melaksanakan kegiatan TMMD untuk membuka jalan baru dan membuka keterisoliran warganya.\"Kami ucapkan terima kasih kepada Satgas TMMD yang telah membuka jalan dan membuka keterisoliran warga kami,\" sampainya.
Dengan adanya pembukaan jalan yang dilakukan oleh Satgas TMMD tersebut, Sekda berharap bisa meningkatkan perekonomian warga, karena dengan telah dibukanya jalan baru tersebut, biaya produksi petani bisa berkurang dan bisa mereka gunakan untuk keperluan lain.(**)