Yayasan Kipas Bengkulu Beri Bantuan Korban Narkoba Alat Berwirausaha

Jumat 09-11-2018,23:19 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, bengkuluekspress.com - Yayasan Kipas Bengkulu, Jumat (09/11/18) menggelar kegiatan bina lanjut program rehabilitasi korban penyalahguna narkoba. Dalam program ini, resident yang telah dinyatakan pulih dan telah megikuti program rehabilitasi rawat jalan selama 3 bulan dan rawat inap 4 sampai dengan 6 bulan, diberikan bantuan berwirausaha.

Bantuan yang diberikan dalam bentuk alat barang dengan nominal Rp 5 juta. Bantuan ini diharapkan dapat membangun kemandiran usaha, sehingga mereka tidak kembali ke masa lalu. Melalui dukungan Kementerian Sosial RI, usaha yang digeluti para residen beragam. Mulai dari perbengkelan, jual minyak pertamini, steam motor, berternak, dan dagang.

Jumlah residen yang mendapat bantuan seharusnya 20 orang. Namun, 2 orang gagal mendapat bantuan sebab saat di test urine diketahui hasilnya positif.

\"Dengan keterbatasan fasilitas dan dukungan, kami mengimbau kepada para penyalahguna narkoba mulai sadar melapor mengikuti program ini sehingga tidak terjebak lebih buruk lagi. Harapan saya pemerintah daerah harus lebih peduli dalam penanggulangan narkoba terutama rehabilitasi, karena sampai saat ini dukungan pemerintah saat ini nihil,\" ungkap Ketua Yayasan Kipas, Merly Yuanda.

Disisi lain, Kepala Dinas Sosial Provinsi, Iskandar, sangat mengapresiasi dan mendukung IPWL Yayasan Kipas yang merupakan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) sangat produktif dalam penanganan program narkoba dan AIDS, mengingat tidak banyak LKS konsisten apalagi persoalan narkoba, dan semetinya juga korban NAPZA harus dibantu bukan dikucilkan.

Yayasan Kipas merupakan salah satu Institusi Penerima wajib Lapor Kementerian Sosial RI yang telah menjalankan program rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba sejak 4 tahun terakhir. Hingga 2018, Yayasan Kipas telah merehabilitasi sebanyak 222 orang. Selama 4 tahun terakhir, Yayasan Kipas juga telah memberikan bantuan kepada 28 orang, dengan tingkat keberhasilan 58% telah kembali kemasyarakat. (Rls/ibe)

Tags :
Kategori :

Terkait