BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Tim Serapan Gabah Petani (Sergap) Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), Kol Inf Suyitno secara langsung meninjau gudang persediaan beras milik Perum Bulog Divisi Regional Provinsi Bengkulu. Tim Sergap Mabesad yang datang didampingi oleh Dandim 0407/Kota Bengkulu Letkol Arm Yose Rizal itu, mendesak Bulog Bengkulu untuk menyerap gabah petani. Sergap Mabesad, Kol Inf Suyitno mengatakan, penyerapan gabah milik petani itu dilakukan, agar kesejahteraan petani dalam lebih produktif.
\"Jadi Bulog itu harus serap gabah petani. Ini juga untuk memberikan penghasilan kepada petani,\" ujar Suyitno kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (26/10/2018).
Dijelaskannya, selain memberikan jaminan kepada petani, serapan gabah itu juga bisa digunakan untuk cadangan pangan di setiap gudang Bulog. Sebab, Bengkulu merupakan daerah rawan bencana. Ketika cadangan pangan itu terjamin, maka ketika datang bencana cadangan pangan bisa langsung disalurkan.
\"Selain untuk bantuan bencana, juga bisa digunakan untuk bantuan sosial, beras sejahtera dan lainnya,\" tambahnya.
Disamping itu, cadangan pangan Bulog juga bisa digunakan untuk menstabilkan harga beras yang terus mengalami kenaikan. Dengan distribusi beras murah kepada masyarakat, tentu akan memberikan dampak penurunan harga beras.
\"Pola Bulog tidak lagi harus menampung lalu menyalurkan. Tapi harus menyerap, menampung dan menyalurkan,\" ungkap Suyitno.
Suyitno juga menegaskan, penyerapan gabah milik petani lokal itu juga dilakukan untuk mengurangi impor beras dari luar negari. Sehingga Indonesia tidak lagi tergantung terus kepada negara lain, untuk memenuhi kebutuhaan beras.
\"Beras luar negeri itu 2 tahun masih bagus, 4 tahun baru turun kualitasnya. Ini kita belum tau alami atau tidak. Seperti buah saja, kalau dicuci bersih turun kualtiasnya pengawetnya. Ini bahaya, apalagi kalau dikonsumsi anak-anak ,\" ungkapnya.
Tidak hanya kualitasnya yang tidak terjamin, harga beras impor juga tidak bisa terjamin. Bisa saja, ketika negara pengimpor beras sedang krisis beras, maka negara itu akan menaikan harga beras untuk impor.
\"Daerah kita ini luas, berasnya juga bagus, itu kenapa penyerapan gabang itu penting,\" tegas Suyitno.
Sementara itu, pihak Bulog Divisi Regional Bengkulu, Roy Wicaksono mengatakan, serapan beras lokal tahun ini sudah mencapai 18 ribu ton. Jumlah ini meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. \"Kita terus berupaya melakukan serapan gabang petani,\" ungkap Roy.
Menurutnya, tahun depan, serapan gabah petani itu akan lebih besar dari tahun ini. Sebab, Bulog sudah terus melakukan pemetaan dan datang langsung ke petani untuk membeli gabah petani.
\"Kita dorong terus untuk serapan gabah itu. Bahkan kami turun langsung untuk membeli gabah petani. Karena ini menjadi prioritas kami,\" pungkasnya. (151)