BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Perikanan dan Kelautan mencatat baru sekitar 55 persen atau sekitar 70 ribu ton potensi perikanan laut yang berhasil tergarap dari total potensi mencapai 126 ribu ton ikan per tahun. Hal tersebut disebabkan masih terbatasnya armada kapal di Bengkulu.
\"Saat ini, dari 3.400 kapal, hanya 400 unit saja yang memiliki kapasitas di atas 30 GT sehingga pemanfaatan potensi laut secara maksimal belum bisa dilakukan,\" kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bengkulu, Ivan Syamsurizal, kemarin (21/10).
Untuk mengoptimalkan produktivitas sektor kelautan ini diperlukan sentuhan investasi dari kalangan pelaku usaha maupun pemerintah. Melalui investasi, sektor hulu dapat dikembangkan melalui pembaruan armada dan lahan budidaya tambak untuk memaksimalkan kebutuhan bahan baku. Sedangkan untuk sektor hilir dapat memacu pertumbuhan industri pengolahan ikan.
\"Dengan membuka peluang usaha bagi investor ataupun nelayan untuk memaksimalkan produktivitas perikanan maritim, baik melalui tangkap dan budidaya, maka sekitar 50 ribu ton ikan lagi yang belum termanfaatkan dengan baik akan segera tergarap,\" ujar Ivan.
Bahkan dengan letak geografis Provinsi Bengkulu yang memiliki garis pantai sepanjang 525 Kilometer diyakini sangat potensial untuk menjadi kawasan investasi pengembangan ekonomi maritim di koridor barat Sumatera. Belum lagi berbagai jenis ikan kualitas ekspor juga tersedia di perairan Bengkulu, seperti tuna, tenggiri, kerapu hingga lobster.\"Untuk memaksimalkan potensi tersebut, pemerintah tengah menyiapkan master plan terkait pengembangan sektor perikanan maritim di Bengkulu,\" terang Ivan.
Rencana pengembangan itu disesuaikan berdasarkan potensi wilayah salah satunya dengan membangun dan mengembangkan pelabuhan pendaratan ikan di tiga lokasi, yaitu Mukomuko, Kota Bengkulu, dan Kaur.\"Berbagai inovasi serta strategi yang dilakukan itu diharapkan dapat memaksimalkan pemanfaatan potensi maritim yang ada di Bengkulu,\" tutup Ivan.
Sementara itu, Pakar Ekonomi Unib, Dr Kamaludin MM mengatakan, laut merupakan sumber ekonomi jangka panjang yang harus dikelola dengan bijak agar bisa memberikan manfaat bagi rakyat dan pemerintahnya secara berkelanjutan.
Untuk itu diperlukan adanya pengembangan keberlanjutan sumberdaya yang ada, karena potensi bidang kelautan cukup besar tidak hanya sektor perikanan saja akan tetapi ada pelayaran, pariwisata bahari, perkapalan, jasa pelabuhan serta sumberdaya mineral bawah laut. \"Potensi ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi kelautan akan tetapi diperlukan keterpaduan kebijakan publik di bidang kelautan, karena sektor kelautan menjadi potensi yang sangat strategis untuk didorong sebagai ’mainstream pembangunan perekonomian daerah,\" tutup Kamaludin.(999)