Siap Membumikan Ekonomi Syariah di Bengkulu

Jumat 05-10-2018,10:19 WIB
Reporter : Redaksi Terkini
Editor : Redaksi Terkini

BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bengkulu, Yan Syafri resmi menjabat sebagai Ketua PW Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Provinsi Bengkulu Periode 2018-2021 atau 1439-1442 Hijriah menggantikan Prof Dr H Sirajuddin M MAg MH. Dalam periode kepemimpinannya, Yan Syafri akan membumikan ekonomi syariah di Bumi Rafflesia ini.

\"Kita akan bekerja semaksimal mungkin agar perkembangan ekonomi syariah di Bengkulu semakin berkembang dengan melanjutkan target yang dijalankan sesuai dengan visi dan misi kepengurusan MES yang baru,\" kata Yan, usai pelantikan pengurus PW MES Provinsi Bengkulu di Sinar Sport Hotel Bengkulu, Kamis (4/10).

Salah satu visi dan misi yang baru diantara pengembangan Bank Wakaf Mikro. MES Bengkulu akan menginisiasi program Bank Wakaf Mikro di masyarakat. Hal ini dilakukan untuk memperluas akses keuangan masyarakat di tingkat mikro. \"Bank Wakaf Mikro ini akan berfokus pada pembiayaan mikro masyarakat kecil,\" ujar Yan.

Bank Wakaf Mikro adalah lembaga keuangan mikro syariah yang fokus pada pembiayaan masyarakat kecil. Dana yang digunakan adalah murni dana donasi. Selain itu, skema pembiayaan yang dilakukan cukup sederhana. Tidak ada syarat khusus ataupun agunan untuk mendapatkan pembiayaan. \"Kita akan inisiasikan program ini agar dapat menjangkau masyarakat kecil khususnya pelaku UMKM,\" tutur Yan.

Program inisiasi tersebut dilakukan MES Provinsi Bengkulu untuk meningkatkan inklusi keuangan syariah. Karena seperti diketahui, keterlibatan masyarakat atau inklusi keuangan syariah di Indonesia masih sangat kecil, yakni 11,6 persen.

Angka tersebut bukanlah sebuah hal menggemberikan mengingat 85 persen populasi Indonesia adalah umat muslim. \"Sementara itu, tingkat pemahaman atau literasi keuangan syariah di Indonesia juga masih dibawah 10 persen,\" ujar Yan.

Menanggapi permasalahan tersebut, MES Bengkulu akan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah. Bantuk peningkatan literasi dan inklusi syariah yaitu mendorong para pelaku industri keuangan syariah secara bersama-sama untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat. \"Melalui sosialisasi yang efektif dan terukur maka akan dapat lebih meningkatkan lagi pemahaman masyarakat akan industri keuangan syariah. Termasuk di dalamnya produk-produk yang ditawarkan,\" tutupnya.

Sementara itu, Plt Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah MMA menyambut, baik atas dilantik dan dikukuhkan kepengurusan MES di Bengkulu. Dengan dikukuhkannya pengurus baru tersebut, setidaknya ada empat hal yang harus dilakukan agar ekonomi syariah bisa tumbuh dengan baik di Provinsi Bengkulu yaitu regulasi, kelembagaan, pakar ekonomi syariah, serta advokasi dan edukasi. \"Keempat hal tersebut sangat penting, agar ekonomi syariah bisa berkembang dengan baik di Bengkulu,\" kata Rohidin.

Ia berharap perkembangan ekonomi syariah tersebut nantinya mampu menghasilkan outcome yang baik dengan menumbuhkan sektor rill yang ada di Bengkulu seperti pariwisata, pertanian, dan perhotelan. \"Saya yakin kalau ekonomi syariah bisa tumbuh secara produktif maka akan banyak sektor di Bengkulu juga akan bangkit,\" tutupnya.

Wakil Ketua MES Pusat, Firdaus Jaelani mengatakan, kebangkitan ekonomi syariah di Indonesia sudah ada sejak 1991 dengan hadirnya MES di 26 Provinsi dan 71 Kabupaten/Kota serta 5 perwakilan di Luar Negeri. Banyak program dan aktivitas yang telah dilakukan MES untuk mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia seperti advokasi dan sosialisasi. Bentuk program advokasi dan sosialisasi yang dilakulan MES diantaranya mendorong industri halal mulai dari fashion, farmasi, perhotelan, pertanian, dan pariwisata.

\"Kami berharap MES di daerah bisa bergerak secara bersama dengan mengintegrasikan program yang ada di pusat. Dan jika dilakukan maka akan tercipta ekonomi syariah yg baik dan strategis di Bengkulu dan Indonesia,\" tutupnya.(999)

Tags :
Kategori :

Terkait