BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Kepala Seksi Pembelajaran Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Pitoyo Nugroho menuturkan, program keterkaitan dan kesepadanan (link and match) atara dunia sekolah dan dunia industri saat ini diterapkan pada SMK. Program ini bertujuan memperbesar peran dunia industri terhadap SMK.
\'\'Link and match memadankan kurikulum sekolah dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri,\'\' kata Pitoyo saat diwawancarai Bengkulu Ekspress.
Dari 14 ribu SMK se-Indonesia pada umumnya telah menerapkan konsep tersebut, terlebih pada sekolah yang telah berstatus SMK rujukan atau SMK kelas industri. Kurikulum ini diharapkan bisa memenuhi apa yang menjadi kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.
Dengan kurikulum yang sudah link dengan Dunia usaha dan dunia industri dapat memastikan pembelajaran yang diterapkan pada siswa/siswi selama tiga tahun, sudah bisa menguasai keahlian. Link and match ini, kata Pitoyo, harus didukung semua pihak, tidak hanya pemerintah pusat, pemerintah daerah selaku pengelola pun harus andil.
\"Selain dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN), dengan otonomi daerah Pemda juga mengalokasikan dana untuk peningkatan kualitas mutu pendidikan SMK,\" pintanya. (247)