BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Provinsi Bengkulu, bakal turun ke SMAN 5 Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) dalam waktu dekat. Guna menelusuri dan mengecek kondisi gedung laboratorium (Lab) IPA yang diduga terbengkalai di sekolah itu.
\"Kita akan lihat dilapangan dulu, apakah benar bangunan laboratorium IPA itu terbengkalai,\" ungkap Kepala Bidang Pendidikan SMA Dispendikbud Provinsi Bengkulu, Zahirman Aidi MTPd saat ditemui Bengkulu Ekspress kemarin (27/9).
Lebih lanjut dikatakan Zahirman, Dispendikbud Provinsi Bengkulu, baru mengetahui informasi terbengkalainya gedung laboratorium tersebut dari media. Dia pun belum mendapat informasi secara detail mengenai pembangunan gedung permanen yang dibangun pada 2012 tersebut.
\"Semestinya jika dibangun pada 2012, sekarang sudah bisa dimanfaatkan. Makanya Dikbud mau mencari tahu dulu tentang bantuan tersebut, bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) atau bantuan pemerintah lainnya,\'\' katanya.
Dikatakan Zahirman Aidi, pengelolaan SMA/SMK dialihkan dari kabupaten/kota ke Pemerintah Provinsi Bengkulu baru dilakukan pada 2017. jika dilihat dari tahun pembangunannya, artinya bantuan tersebut bisa melalui anggaran kabupaten.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala SMA N 5 Kabupaten Benteng, Syaroni MPd mengaku, bantuan laboratorium di sekolahnya sampai saat ini belum bisa dimanfaatkan. Laboratorium itu kini dalam kondisi terbengkalai. Dikarenakan pembangunannya memang belum tuntas.
\"Pembangunan gedung laboratorium IPA di sekolah kami dilaksanakan sejak 2012. Hingga masa kontrak pekerjaan berakhir (akhir tahun), pembangunan gedung tak kunjung selesai. Karena itulah, gedung laboratorium tak bisa dimanfaatkan,\" ungkap Syaroni.
Bisa dilihat langsung, jelas Syaroni, kondisi gedung memang dalam keadaan tak layak. Pintu dan jendela yang belum terpasang, berlantaikan tanah, serta belum memiliki plafon ataupun sarana dan prasarana pendukung lainnya. \"Karena memang tak bisa dimanfaatkan, gedung ini sengaja dibiarkan terbengkalai,\" papar Syaroni.
Syaroni mengaku, telah beberapa kali memperjuangkan kelanjutan pembangunan laboratorium itu. Dengan menyampaikan usulan ke Dispendikbud Provinsi Bengkulu, akan tetapi usukan itu belum mendapat respon positif. Jika pembangunannya tak segera diteruskan, sambung Syaroni, dikhawatirkan gedung yang pembangunannya sudah mencapai 70,29 persen tersebut mengalami kerusakan dan menjadi sia-sia.
\"Beberapa waktu lalu, kami sudah menggelar rapat bersama komite sekolah membahas balai laboratorium yang terbengkalai ini. Akan tetapi, dana komite yang tersedia lebih diprioritaskan untuk pembangunan musala. Besar harapan kami Dispendikbud Provinsi Bengkulu bisa mengucurkan dana untuk lanjutan pembangunan gedung laboratorium sekolah kami ini,\" pinta Syaroni.
Sejauh ini, pihak ketiga yang mengerjakan pembangunan gedung laboratorium itu belum berhasil dikonfirmasi. Belum diketahui apa penyebab pembangunan gedung laboratorium itu mandeg. Disebabkan kekurangan dana atau ada masalah dalam pengerjaannnya. (247)