Ditemui di lobi Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, setelah acara, wakil dari Provinsi Sumatera Barat tersebut seolah masih belum percaya bahwa dirinya adalah pemenang ajang tersebut.
Ketika namanya disebut sebagai peserta yang masuk 10 besar, praktis dia merasakan semakin banyak tekanan dalam kompetisi itu. Di satu sisi, perjalanannya menuju mahkota Putri Indonesia mulai dekat. Di sisi lain, dia harus bisa melewati penjurian. Penjurian tersebut disiarkan langsung di televisi.
’’Waktu dibilang saya masuk 10 besar, lalu mengerucut ke 5 besar, aduh berat banget. Sebab, saingannya kuat. Tapi, ya udah lah, nothing to loose. Do the best,’’ ujar mahasiswi semester enam Jurusan Komunikasi Universitas Paramadina, Jakarta, tersebut.
Dalam babak lima besar, Whulan diminta menjawab pertanyaan Arzeti Bilbina. Arzeti menanyakan, dalam pekerjaan apa pun, selalu ada etika dan profesionalitas. Mana yang lebih didahulukan?
’’Yang didahulukan adalah etika. Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus memiliki etika. Jika demikian, ketika melakukan pekerjaan apa pun, akan menguntungkan,’’ jawabnya.
Lalu, ketika sampai di babak tiga besar, Whulandary dan dua kontestan lain, yakni Cok Istri Krisnanda Widani (Bali) dan Marisa Sartika Maladewi (Sumsel), mendapat pertanyaan yang sama. Yakni, lambat atau cepat, kita semua akan mengalami perubahan. Namun, apa yang tidak pernah berubah dan bagaimana menyikapinya?
Whulan menjawab, yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri. ’’Perubahan tersebut harus disikapi dengan bijaksana supaya bisa menjadi orang yang lebih baik,’’ tambahnya. Jawaban itu mengantarkan dirinya menjadi pemenang Pemilihan Putri Indonesia 2012-2013.
Whulan sebenarnya tidak asing dengan panggung. Dia adalah seorang model. Sudah biasa berjalan di catwalk. Tapi, malam itu, menurut dia, sangat berbeda. ’’Kalau ditanya langsung saja, saya malah bisa jawab lancar. Ini tadi kan musiknya dibikin menegangkan. MC juga nanyanya formal, Anda memilih nomor berapa? Jadi grogi malahan,’’ ungkapnya.
Whulan sudah malang melintang di dunia modeling dan memiliki banyak prestasi tingkat internasional. Karirnya dimulai sejak usia 13 tahun. ’’Karir modeling saya dimulai pada 2002. Di hotel ini. Dan sekarang saya memenangi Putri Indonesia yang karantinanya dijalani di hotel ini juga,’’ urainya.
Pada 2002, Whulan yang masih kelas 1 SMP mengikuti Model Top Indonesia, ajang yang digagas mendiang desainer Ramli. Dia mengikuti seleksi di Padang dan menang. ’’ Saya dikirim ke Jakarta, di hotel ini, bersama pemenang-pemenang daerah,’’ kenangnya.
Dia berhasil menjadi pemenang saat itu. Sebagai pemenang, Whulan pun diberangkatkan ke Kairo selama tiga bulan untuk belajar modeling. Sepulang dari Kairo, dia kembali ke Padang dan melanjutkan sekolah hingga tamat SMA. Setelah itu, baru dia menyeriusi modeling secara leluasa. Whulan pindah ke Jakarta dan melanjutkan kuliah.
Di Jakarta, dia mulai mengikuti beberapa event modeling. Diawali dengan Pemilihan Wajah Femina 2008, dia berhasil menjadi juara II. Beberapa bulan kemudian, dia mengikuti ajang International Model of the Year 2009 di Korea. Ajang tersebut diikuti 38 negara. Whulan mengikuti karantina di Negeri Ginseng tersebut. Pemilik tinggi badan 176 cm dan berat 50 kg itu berhasil menjadi juara III dan Best Catwalk.
Tahun berikutnya, dia kembali mengikuti kompetisi modeling international di Tiongkok, yakni Asian Top Model of the Year 2010. ’’Alhamdulillah, di situ saya juara I,’’ ucapnya senang.
Sejak itu, karir Whulan dalam dunia modeling semakin meningkat. Dia tidak hanya menjadi langganan model fashion show para desainer ternama tanah air. Tapi, juga memiliki pengalaman menjalani pekerjaan di luar negeri seperti New York dan Maladewa.
Namun, ternyata semua itu terasa belum lengkap sebelum menjadi Putri Indonesia. Sebab, kata Whulan, menjadi Putri Indonesia adalah impiannya sejak kecil. ’’Sejak kecil saya ingin jadi Putri Indonesia sebenarnya. Mama saya juga memimpikan anaknya menjadi Putri Indonesia,’’ terangnya.
Semua saudara kandung Whulan adalah perempuan. Ibunya menginginkan salah seorang di antara empat anaknya bisa menjadi bagian dari Putri Indonesia.
’’Lagi pula, event ini kan sangat terkenal di Indonesia. Perempuan seusia saya pasti ingin menjadi seperti saya sekarang ini. Menjadi Putri Indonesia. Dan bisa mengikuti ajang Miss Universe mewakili Indonesia,’’ ucapnya.(jan/c5/ayi)
Wulandary, Juara Putri Indonesia Langganan Juara Modeling
Minggu 03-02-2013,09:40 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :