KABAWETAN, Bengkulu Ekspress - Realisasi janji membangun akses jalan menuju Desa Renah Kurung dan Desa Warung Pojok Kecamatan Muara Kemumu ditunggu warga. sebab sejak 14 tahun lalu akses jalan utama menuju kedua desa tersebut belum pernah dibangun oleh pemerintah.
Sehingga kondisinya jalan yang kerab disebut warga jalan tower tersebut sangat-sangat parah, bahkan dengan keadaan musi penghujan seperti saat ini. Jalan tak dapat dilalui oleh kendaraan, sehingga masyarakat kedua desa merasa terisolir dan dianak tirikan pemerintah.
\"Setiap tahun dirayakan selalu HUT Kabupaten Kepahiang, tetapi kegembiraan itu tidak sampai ketempat kami. Karena masih merasa belum menjadi bagian kabupati pemekaran sebab hingga saat ini jalan saja masih tanah dan berlumpur,\" ujar Beni Ardiansyah (23) warga Dusun Kepahiang Indah yang setiap harinya melalui jalan tower untuk menuju kampus tempatnya berkuliah di Kota Curup Rejang Lebong.
Beni mengatakan dengan rusaknya jalan utama mereka maka, hasil pertanian masyarakat didua setiap tahunnya selalu diangkut atau dijual ke Kota Lubuk Linggau melalui jalan beringin tiga Rejang Lebong. Kondisi ini sangat disayangkan sebab kekayaan asli milik darah sehasen tersebut harus dinikmati oleh masyarakat luar.
\"Kopi masyarakat dibawak ke Linggau, karena kendaraan tidak bisa lewat untuk mengangkut kopi dan hasil pertanian lainnya kepusat perkotaan Kabupaten Kepahiang,\" tuturnya.
Bahkan mobil atau kendaraan umum yang sudah terlanjut masuk kekawasan pedesaan ini, terpaksa menginap karena kendaraan terjebak dikubangan lumpur dengan kedalaman hingga lutut orang dewasa. \"Kita sekarang sudah 14 tahun jadi kabupaten pemekaran, tetap kenyataan sampai saat ini ada ribuan warga didua desa yang masih terisolir karena akses jalan yang belum juga dibangun,\" katanya.
Menurutnya, kondisi jalan menuju desa kondisi rusak dengan keadaan masih tanah dan bercampur batu krikil. Hingga tak jarang warga menjadi korban kecalakaan saat melintasi akses jalan tower untuk keluar masuk pedesaan yang juga berbatasan langsung dengan Kabupaten Rejang Lebong tersebut. \"Kalau jalan Rejang Lebong sudah bagus, pemerintahnya sudah bangun. Jalan kita yang sangat buruk seperti tidak dipedulikan, jadi wajar kalau ada isu warga disana mau cabut KTP dan KK sebab kita merasa tidak diperhatikan,\" tegasnya. (320)