Hal itu dikatakan Perwakilan Sopir Grab Bengkulu, Toni Fikri saat menggelar aksi solidaritas sopir Grab Bengkulu di halaman stadion Semarak, Sawah Lebar, Kota Bengkulu, Rabu sore (5/9/18).
\"Meski dinyatakan ditutup Dishub Provinsi Bengkulu, kami masih akan tetap beroperasi. Kami masih menunggu perintah dari kantor pusat di Jakarta. Jika pimpinan Grab pusat menginstruksikan kami berhenti, ya kami baru berhenti,\" ungkapnya
Lebih lanjut, Toni menjelaskan, jika Grab ditutup, Dishub harus bertanggung jawab terhadap sopir Grab yang menjadi pengangguran, karena tidak ada pemasukan. Dishub harus mengatasi ribuan pengangguran akibat ditutupnya Grab.
Aksi solidaritas sopir Grab sore itu juga dimaksudkan memberi semangat dan simpati terhadap salah satu sopir Grab yang mengalami tindak kekerasan dari sopir angkot. Sebelumnya, Rabu siang (5/9/18), di posko Grab, Jalan Jati, Kota Bengkulu, terjadi bentrok antara sopir angkot dan sopir Grab. (Imn)