Ia mengatakan, bila PT Garuda Indonesia sudah membuka jalur penerbangan Bengkulu-Jakarta, maka akan ikut meningkatkan sektor perekonomian. Terlebih Bengkulu memiliki areal perkebunan kelapa sawit dan karet yang cukup luas. Sehingga akses ekonomi akan cepat berkembang, terutama memudahkan investor pada industri hilir minyak kelapa sawit.
Mengenai landasan pacu atau fasilitas bandara, Eko mengatakan tidak masalah. Sebab panjang landasan pacu Bandara Fatmawati saat ini 2.250 meter dan akan ditingkatkan menjadi 2.750 meter pada 2013. \"Dengan kondisi landasan yang ada mampu menampung pesawat berbadan besar, termasuk boeing yang digunakan maskapai Garuda Indoesia,\" katanya.
Sedangkan Kepala Bandar Udara Fatmawati, Syamsul Banri mengatakan pihaknya meminta Maskapai Lion Air menambah jadwal penerbangan setelah Batavia Air tidak beroperasi lagi, karena dinyatakan bangkrut. Saat ini, Lion Air melayani sebanyak tiga kali sehari rute Bengkulu-Jakarta PP.
\"Selama ini 6 kali penerbangan dari 3 Maskapai, dengan tidak beroprasinya Batavia Air, maka menjadi lima kali se hari. Kita sedang bernegoisasi ke Lion Air agar menambah jadwal,\" kata Kepala Bandar Udara Fatmawati Syamsul Banri, kemarin.
Saat ini maskapai itu melayani penerbangan Bengkulu-Jakarta pergi pulang tiga kali dalam sehari dan jika bersedia diharapkan bisa menambah satu penerbangan lagi.
Sedangkan maskapai Sriwijaya Air tetap melayani Bengkulu-jakarta dua kali dalam sehari dengan kapasitas rata-rata di atas 100 penumpang. Sambil menunggu maskapai lain masuk ke Bengkulu, dua maskapai yang melayani Bengkulu itu diminta bisa menambah jadwal penerbangan, khususnya maskapai Lion Air. Penumpang Bengkulu-Jakarta pada saat hari-hari biasa rata-rata 700 orang, namun bila menjelang hari-hari libur bisa mencapai di atas 3.000 orang.
\"Kami juga sudah menawarkan pada perusahaan penerbangan lainnya untuk masuk ke Bengkulu, termasuk Garuda Indonesia,\" ujarnya.(100)