BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Keberadaan Museum Negeri Bengkulu belum dimanfaatkan sebagai mana mestinya oleh masyarakat Bengkulu. Bahkan museum masih dianggap kuno serta menjenuhkan. Kebanyakan orang datang ke museum saat ada tugas dan ada pula yang hanya ingin berfoto selfie.
Hal ini diungkapkan Kepala Seksi Bimbingan Museum Negeri Bengkulu, Nurila Utami kepada BE, kemarin (14/8).
\"Jadi, bukan kurang peminat, tapi masih dipandang sebelah mata,\"katanya.
Menurutnya, tiket untuk masuk ke museum hanya berkisar Rp 2 ribu hingga Rp 3 ribu. Meski sangat murah, namun belum menggerakkan masyarakat untuk datang ke museum. Harga tersebut tergolong sangat murah bila dibandingkan tiket museum yang ada di Jakarta dan provinsi lain.
\"Hanya Rp 3.000 masih juga banyak yang nawar. Malahan lebih mahal bayar tukang parkir dari masuk ke sini,\" jelasnya.
Tami menambahkan, kesan kuno dari museum sulit dihilangkan. Oleh karenanya, ia menyarankan perlu ada inovasi kecil yang membuat orang punya kesan berbeda terhadap museum.
\"Mungkin buat sesuatu yang baru dari yang dikoleksi bisa menjadi cara yang baik untuk menarik minat orang ke museum,\" tambahnya.
Tami menuturkan, sudah banyak cara yang dilakukan pihaknya, seperti mengadakan serangkaian kegiatan di akhir pekan, bekerja sama dengan berbagai komunitas, melakukan pameran nasional, serta melakukan pameran ke sekolah-sekolah se-Provinsi Bengkulu. Bahkan, melakukan mempromosikan ke media cetak maupun media elektronik.
\"Sudah seperti anggota sirkus, masih tetap saja seperti ini,\" ungkapnya.
Di samping itu, dari segi pelayanan dan fasilitas juga sudah direnovasi. \"AC dan peneranganpun sudah kita pasang,\" pungkasnya.(cw1)