Pertumbuhan Ekonomi Ditopang Konsumsi Rumah Tangga
BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Pertumbuhan ekonomi Bengkulu triwulan II 2018 tumbuh sebesar 5.10% atau mengalami pertumbuhan sebesar 1.26% dibandingkan triwulan I 2018 sebesar 5.08%. Pertumbuhan ekonomi tersebut masih ditopang oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga dan impor barang dan jasa masing-masing sebesar 64,24 persen dan 63,63 persen.
\"Faktor konsumsi rumah tangga yang berlangsung secara musiman dan impor barang dan jasa berperan besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Bengkulu,\" kata Dyah Anugrah Kuswardani MA, kemarin (6/8).
Meningkatnya konsumsi rumah tangga terbantu dengan besarnya kenaikan THR dan libur panjang. Kemudian serapan belanja pemerintah, khususnya belanja pegawai, juga menstimulus ekonomi Bengkulu. Hal tersebut juga diikuti oleh meningkatnya pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu triwulan II-2018 yaitu lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 0,42 persen diikuti pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 0,25 persen, dan administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 0,12 persen.
\"Meningkatnya konsumsi rumah tangga terbukti ikut meningkatkan pertumbuhan pada perdagangan besar dan eceran karena pengaruh ramadan dan Idul Fitri terjadi peningkatan harga seperti daging sapi, ayam dan telur,\" ujar Dyah.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi (y-on-y) provinsi-provinsi di Pulau Sumatera menunjukkan Provinsi Sumatera Selatan tumbuh paling tinggi sebesar 6,07 persen, sedangkan Provinsi Bengkulu menempati posisi tertinggi kelima sebesar 5,10 persen. Hal tentu menjadi tugas provinsi Bengkulu untuk semakin meningkatkan lagi pertumbuhan ekonomi pada triwulan III mendatang. \"Kami berharap pada triwulan III pertumbuhan ekonomi Bengkulu semakin meningkat lagi,\" tutupnya.
Pakar Ekonomi Unib, Prof Dr Kamaludin SE MM mengaku, peningkatan daya beli masyarakat tahun ini diproyeksikan mendorong konsumsi. Hal itu seiring dengan sejumlah kebijakan pemerintah, seperti program padat karya tunai dan sejumlah event besar yang ada di Bengkulu.
\"Daya beli konsumen pada tahun ini akan meningkat pesat dibandingkan tahun lalu. Setidaknya ada beberapa faktor yang mendorong daya beli konsumen. Pertama, pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) serentak Kedua, gelaran beberapa event di Bengkulu seperti tabot,\" kata Udin.
Selama ini, konsumsi rumah tangga berkontribusi sekitar 56% terhadap pertumbuhan ekonomi. Akibat lemahnya konsumsi, pertumbuhan ekonomi stagnan di kisaran 5% dalam tiga tahun terakhir. Pihaknya berharap tingkat konsumsi masyarakat pada triwulan III dapat memicu pertumbuhan ekonomi pada tahun ini. \"Kami pastikan konsumsi masyarakat meningkat dan ekonomi Bengkulu semakin tumbuh,\" tutupnya.(999)